Sabtu
sore, 28 Februari 2015 tepat pkl.17.46
kami telah tiba di Situ Ciburuy,
Padalarang, Bandung Barat. Hujan yang mulai turun dan macet kendaraan dari arah
puncak tidak mengurangi niat kami untuk kesana. Mungkin karena menjelang magrib
beberapa warung mulai tutup juga
pengunjung. Namun ini malah membuat hawa mstisnya demikian terasa.
.
Kami
pun memarkirkan kendaraan tepat dibawah pohon beringin tua disisi timur , tak
sadar saya mengucap,”Bismillahirahmanirahim, Assalamualaikum
warahmatullahiwabarakatuh “ tiba-tiba ‘pletak ada sebuah benda jatuh tepat
diubun-ubun kepala. Saya pun istigfar
dsambil terus mencari benda apa itu, juga dibantu lampu HP teman-teman yang
lain. Namun tidak juga kami temukan apa-apa. Subhanallah.
.
Mengapa
saya dan teman-teman punya niat kesana?, pertama ada amanah dari seorang teman
di Sukabumi, Jawa Barat saat saya di
Yogja hendaknya ulang dari Yogja saya
menyempatkan diri untuk kesana ‘memperkaya’ khasanah dan ke-imanan sekaligus
napat tilas awal mula pengembangan Media Ummat di Bandung Barat thn.2011 lalu.
.
Situ Ciburuy luasnya > 25 hektar , yang
ditengahnya terdapat “pulau”
sebagaimana Situ lengkong,Panjalu,
Ciamis, Jawa Barat asal muasal leluhur. ”Syukur kalau bisa melihat wujud kalong (kelelawar) besar disana
sebagaimana di situ Lengkong Panjalu “,kata teman saya itu. Namun sama seperti
tahun 2011 lalu hingga saat ini saya masih ‘paranoid’ untuk mencapai pulau itu
karena harus bersampan.kalau pun tarif yang dipatok sekitar Rp.10.000-15.000. Apalagi untuk bisa melihat
Kalong itu. Sehingga saya tidak pernah tahu apa isi dan fasilitas di pulau itu.
Yang jelas thn.2011 lalu saya bermimpi kawasan situ ini kelak dilengkapi flying
fox, lampu tebar ‘penembus langit sehingga
menembus jalan tol Cipularang yang mengapitnya.
.
“Alhamdulilah
saat ini airnya sedang pasang kalau pun hampir sepekan ini tidak ada hujan “,
kata si akang tukang parkir sambil
mmenunjuk sisi air yag mencapai bibir tempat kami parkirkan mobil. Ini adalah
bentuk keanehan lain dari situ ini, krn kalau pun musim kemarau pun tidak akan membuat surut
airnya seperti Situ Lengkong. Namun,jangan harap kita bisa mendapat ikan jika
memancingnya, ini juga sama seperti di situ Lengkong. Perbedaannya dengan situ
Lengkong?, disana tidak ada makam keramat sbg mana di situ Lengkong yang dipenuhi makam trah Prabu Silliwangi (?)
.
Sebagian
orang mempercayai bahwa situ ini adalah bagian terkecil dari Danauu Bandung
Purba > 1600 tahun lalu, yang juga merupakan peninggalan Prabu Siliwangi, karena
disinilah awalnya digunakan sebagai arena pertarungan para jawara di pulau Jawa
sama seperti di situ Lengkong dimana dulunya dipakai juga untuk mencuci segala
macam senjata pusaka para Jawara. Jadi tidak akan afdol jika belum dicuci air
situ lengkong.
.
“Akang
pernah melihat disini ada Kalong besar?”, tanya saya pada akang itu, wajahnya
agak panik kemudian berlalu. Sebagai tambahan, situ Lengkong luasnya > 64
hektar, 700-800 meter diatas permukaan laut dengan kedalaman 5-10 meter. Yang
ditengahnya terdapat pulau yg disebut Nusa Gede atau Nusa Larangan) dan
terdapat makam-makam keramat trah Kerajaan Pajajaran/Prabu Siliwangi. Disebut Nusa Larangan, karena melarang orang
untuk bicara tidak sopan, sombong dsb saat di situ Lengkong. Ada pun Kalong
yang jumlahnya ribuan itu, konon, adalah jelmaan dari prajurit Prabu Siliwangi
yang setia mengawalnya hingga kiamat nanti.
.
Selain
Kalong, Konon air situ Lengkong itu berawal dari air zamzam yang di bawa oleh
Prabu Boros Ngora dari Tanah suci Mekkah pada abad VII. Karena dibawa
menggunakan gayung yang berlubang dan
tetesan airnya itulah yang kemudian menjadikan air situ Lengkong. Wallahualam
bishowab. Yang di bawa menggunakan gayung yang berlubang di bagian dasarnya.
Gayung tersebut titipan dari ayahnya agar Prabu Boros Ngora bisa membawa air
secanting penuh tanpa menumpahkan isinya. Kenapa air di Situ Lengkong di
percayai sebagai penyembuh penyakit? Karena di sekitar situ banyak di tumbuhi
jenis-jenis pohon yang sudah berumur tua serta tanaman obat-obatan yang akarnya
masuk kedalam tanah dan terendam oleh air situ. Oleh karena itu, air situ
banyak di manfaatkan untuk mengairi persawahan penduduk
.
.
Perbedaan
lain antara situ Ciburuy dan Lengkong?, pasti ada, salah-satunya di situ
Ciburuy Pada saat-saat tertentu, sering mucul pusaran air di tengah-tengah situ
tersebut, namum kapan terjadinya, masih menjadi misteri. Di situ Ciburuy juga
ada larangan, yaitu DILARANG PACARAN atau melakukan hal negatif lainnya apalagi
dilakukan pada hari Jumat atau Sabtu. Konon, bagi mereka yang keukeuh
kesana, maka hubungannya tidak akan langgeng.Wiiighh..:(
BERINGIN ITU .. |
.
Hingga 2 x sejak thn.2011 ini konon di situ Ciburuy terdapat keris, bende--lonceng yang terbuat dari perunggu, kujang--senjata khas Jawa Barat, trisula, tombak, dan tulisan Jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang (putra Prabu Siliwangi, 1315 -1419 M)
Hingga 2 x sejak thn.2011 ini konon di situ Ciburuy terdapat keris, bende--lonceng yang terbuat dari perunggu, kujang--senjata khas Jawa Barat, trisula, tombak, dan tulisan Jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang (putra Prabu Siliwangi, 1315 -1419 M)
.
“Jadi
yang jatuh dikepala gue itu apa Jack?”, tanya saya melalui seluler ke teman
yang di Sukabumi itu. “Mau bilang terima-kasih kali”, “Maksudnya?”, dia malah
tertawa ngakak. Apapun saya menikmati atas semua ini, Subhanallah,Allahu Akbar.
.
‘Cuusss...
Check it Dot
:
LAGU BUBUY
BULAN
Bubuy
bulan/Bubuy bulan sangray bentang/Panon poe/Panon poe disasate/ Unggal bulan,
unggal bulan/Unggal bulan abdi teang /Unggal poe,unggal poe/ Unggal poe oge
hade
Situ Ciburuy/laukna hese dipancing/Nyeredet hate/Ningali ngeplak caina/ Duh eta
saha nu ngalangkungunggal enjing/Nyeredet hate/Ningali sorot socana
.
ARTINYA:
Bubuy
Bulan/Bubuy Bulan sangray bintang/Matahari matahari dibikin sate/tiap bulan
tiap bulan temuilah aku/Tiap hari tiap hari juga baik/ danau Ciburuy ikan nya
susah di pancing/ Tergetar hati melihat bening dan luas airnya/ Duh itu siapa
yang lewat tiap pagi/ Tergetar hati memandang sorot matanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar