Media Ummat Online

Media Ummat Online
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung". [Al-Imron:104]

Kamis, 20 Agustus 2015

" BUNG KARNO & PRABU SILIWANGI "

Media Ummat & Koran Jokowi : Wangsit  (Amanah/pesan moral) PRABU SILIWANGI; Sri Baduga Maharaja atau Ratu Jayadewata (Raja Pajajaran  tahun 1482-1521), demikian banyak dan sarat makna hingga saat ini. Dimana disana banyak menggambarkan situasi kondisi sosial beberapa masa utama dengan karakter pemimpin bangsa dan negara ini. Salah-satunya adalah :
.
”Laju ngadeg deui raja, asalna jalma biasa. Tapi mémang titisan raja. Titisan raja baheula jeung biangna hiji putri pulo Dewata. da puguh titisan raja; raja anyar hésé apes ku rogahala!”
.
Artinya :”Lalu berdiri lagi penguasa yang berasal dari orang biasa. Tapi memang keturunan raja dahulu kala dan ibunya adalah seorang putri Pulau Dewata. Karena jelas keturunan raja; penguasa baru susah dianiaya!”
.
Siapakah sosok yang dimaksud dalam bait ini? Dia adalah Soekarno, Presiden RI pertama. Si Putra sang Fajar, Penyambung Lidah rakyat. Ibunda Soekarno adalah Ida Ayu Nyoman Rai seorang putri bangsawan Bali. Ayahnya seorang guru bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo. Namun dari penelusuran secara spiritual, ayahanda Soekarno sejatinya adalah Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X. Nama kecil Soekarno adalah Raden Mas Malikul Koesno. Beliau termasuk ”anak ciritan” dalam lingkaran kraton Solo. Pada masa kepemimpinan Soekarno banyak terjadi upaya pembunuhan terhadap diri beliau, namun selalu saja terlindungi dan terselamatkan.
.

Pertanyaannya, jika itu memang Sukarno mengapa wangsit yang disampaikan Raja Pajajaran itu mengarah kepada kebenaran?, ini yang tidak bisa dijawab dan dipahami akal sehat manusia modern, termasuk kita.  Namun, antara pro dan kontra, kita syukuri saja ini semua sebagai perbendaharaan dan upaya akan Ke-Esa-an Allah SWT, Tuhan YME. Karena tidak akan tertembus oleh akal pikiran manusia modern. Wallahualam Bishowab (Tim MU/foto.repro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar