Media Ummat Online

Media Ummat Online
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung". [Al-Imron:104]

Sabtu, 18 Juli 2015

# Bung Karno, Ayo Tanam ! #

Media Ummat  & Koran Jokowi : “Apa sikap Bung Karno terhadap Keseimbangan Lingkungan?”, pertanyaan seorang teman  (@Baron Alfa) dari Pagaralam, Sumsel pagi ini  melalui telepon cukup menggelitik. Saya tersenyum, saya bilang ,”Insha Allah, tidak hanya didalam negeri, Bung  Karno pun adalah pelopor penghijauan Tanah Suci tahun 1955 lalu”
.
 “Agh, kapan?,bagaimana ceritanya bro..!?”,
“Mau tau apa mau tau banyak !?”, ..”, dia tak menjawab malah telepon pun ditutup. ‘Tuuut, tuuut, tuuut...
Wkkk, nesu ! ;p
..
Check it dot;  Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Saudi Arab , Mesir dan beberapa negara lainnya, sekaligus melaksanakan ibadah haji antara tgl. 18 Juli - 4 Agustus 1955.  Panasnya Padang Arafah membuat beliau mengernyitkan dahi, bukan hanya karena terik matahari, namun ke-insinyuran-nyalah yang membuat ia berpikiir jauh. Dia banyak melihat bagaimana para jemaah haji khususnya yang usia-usia tua demikian ‘repot karena saat itu panasnya mencapai > 37-45 derajat celcius. Bandingkan dengan Jakarta 25-36 derajat dalam keadaan normal pun sudah membuat warganya repot.
.
BK pun menemui pejabat Kerajaan Arab Saudi, yaitu Raja Saud bin Abdul Aziz, raja kedua Saudi yang merupakan putra pendiri kerajaan Raja Abdul Aziz bin Saud yang wafat dua tahun berselang. Dalam pembicaraan mereka BK menyampaikan beberapa hal penting, diantaranya;
.

(1). Saat  melaksanakan ibadah Sa'i, lari-lari kecil antara bukit Marwah dan Safa , beliau melihat banyaknya para pedagang kaki-lima yang tak tertata rapi sehingga menganggu jamaah, juga di Padang Arafah,
.
 (2). Selain karena kumuh, BK pun mengusulkan kerajaan agar memperbaiki jalur antara bukit Shafa dan Marwah,
.
(3). Perlunya menanam pohon disekitar Padang   Arafah, yang  terletak > 21 Km dari Mekkah dengan luas 10,4 Km2. Dan ke-tiga hal itu pun disetujui. Esok harinya kawasan Bukit Marwah dan Safa serta Padang Arafah pun ditertibkan dari pedagang kaki-lima juga jalannya diperluas. Bagaimana dengan ‘Penghijauan di Padang  Arafah?
..
Singkat ceritra, usai tiba di tanah air, Bung Karno mengirimkan tim ahli dan ribuan bibit pohon khas Indonesia yang tahan hidup di padang tandus, namanya pohon Mindi atau Geringging ( Melia azedarach L.) atau Imba.  Ada pula yang menyebutnya pohon imba.
.
Untuk menyempurnakannya, kerajaan membuat tekhnology dalam tanah tempat tumbuhnya pohon mindi ini  pun disimpan pipa sehingga setiap batang pohon bisa tersiram air, kalau pun musim kemarau. Dan kerajaan pun menamakannya pohon itu dengan ‘POHON SOEKARNO”.Subhanallah..
.
Beberapa tahun kemudian, mimpi Soekarno terwujud. Padang Arafah perlahan mulai hijau. Saat ini, pohon-pohon itu masih tumbuh di Padang Arafah dan melindungi jutaan jamaah haji ketika wukuf.  Malah, Jamaah haji bisa terkena denda (dam) jika mematahkan ranting pohon itu.
.
Atas itu pula maka tgl.17 Desember 1961 di Puncak,Jawa Barat, BK pun mencanangkan Pekan Penghijauan Nasional dimana ini merupakan cikal-bakal penghijauan/reboisasi nasional. Sayang, usai beliau wafat program ini ‘mati-suri’ dan hanya seremonial saja, buktinya di tahun 1950-1960 Worldbank mencatat luas hutan nasional > 193,7 juta Ha, kini di tahun 2015  tersisa > 104,2 juta Ha dan >40%-nya disebut LAHAN KRITIS; Gundul, tak memberikan manfaat bagi rakyat, malah rawan bencana alam (Longsor, Erosi, Banjir, angin Topan, Polusi udara dan air bersih, dsb). Dan sudah tak terhitung lagi jumlah korban tewas dan kerugian materi akibat hal ini. Yang cilakanya, rakyat pedesaanlah yang menanggung resiko awal dibandingkan ‘orang kota.
.
Check it dot, Tahun 2009-2014, saat pemerintahan SBY ada program ‘1 Milyar Pohon Nasional’ dengan anggaran APBN Rp.2,5 trilyun/tahun alias > Rp.12,5 Trilyun utk 6 tahun. Seharusnya sudah ada >6 milyar pohon yang tertanam. Namun nyatanya, Siti Nurbaya – menteri LH & Kehutanan (LHK) kabinet Kerja Jokowi 2014-2019  mempertanyakannya, “”Pertanyaannya bukan jumlah tanaman, tapi dimana tanamannya" Mana land cover-nya?” Senin (17/11/2014) --- http://www.jpnn.com/read/2014/11/17/270220/Gerakan-1-M-Pohon-Dievaluasi-
.
Sayang sejak 100 hari kerjanya, hingga saat ini (Sabtu, 18 Juli 2015) , Ibu Menteri ini tidak juga membuktikan apapun. Ngemeng doang, semoga beliau adalah salah satunya yang di-Reshuffle nanti. Aamiin.
.
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya.” [HR. Muslim)
.
Para ahli ilmu menyatakan bahwa sedekah jariyah memiliki banyak macam dan jalannya, seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, menanam tumbuhan baik berupa pohon, biji-bijian atau tanaman pangan, dan lainnya.
.
Jadi, menghijaukan lingkungan  adalah menjaga keseimbangan lingkungan  juga amal ibadah penanamnya–walau telah meninggal- selama tanaman itu tumbuh atau berketurunan.
.
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” [HR. Al-Bukhoriy dan Muslim ]
.
Tahun 1955 lalu, Bung Karno telah ‘berpikir dan bertindak-jauh dari manusia lain tentang penghijauan ditanah suci. Itu akan menjadi amal-ibadah untuknya sepanjang bumi ini ada, semakin cintaku kepada ‘Sang Putra Fajar ini. Semoga Allah SWT, Tuhan YME memberikan tempat yang paling mulia, Juga kepada kita semua yang melakukan ‘penanaman pohon  dengan amanah dan ikhlas. Aamiin Yarabil’’alamin, Alfathihah...


.. >))))”>



Ayo Tanam !!

Media Ummat & Koran Jokowi : Dalam agama apapun dianjurkan ummatnya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, salah-satunya adalah dengan menanam pohon. Menghindari erosi/longsor, banjir, kekurangan oksigen bersih, polusi udara & air, kekurangan air bersih dan air sehat, menghindari bencana angin topan  juga mampu meninggalkan warisan ekonomis untuk warga sekitar.

.
Saat ini lahan kritis di Jawa Barat mencapai lebih 200.000 hektar yang berada dilingkungan masyarakat desa. Dari total 682.784 hektar lahan yang ada. Untuk nasional mencapai > 104 juta lahan kritis di tahun 2015 dari 1.9 juta kilometer total lahan nasional.
.
Tak terbayangkan jika bencana datang, maka masyarakat desa sekitarlah yang lebih dulu menjadi korban, bukan masyarakat kota !, dan ini kerap terjadi.
.
Kami, secara perlahan telah melakukan itu dengan swadaya; bukan karena bantuan APBN/D atau sponsor-sponsor. Semua lahir atas Ke-sukarelaan teman-teman Relawan. Yaitu:
.
(1). 2.000 pohon jabon kami tanam Minggu, 31 Januari 2015 di Desa Gudang Kahuripan, Lembang. Bekerjasama dengan KPP.KBB (Komite Percepatan pembangunan Kabupaten Bandung Barat), Pemerintah Desa Gudang Kahuripan, KOWAD, dsb.
.
(2).1.000 pohon lainnya kami tanam di Desa Cijeruk,lembang, Bandung  Sabtu.9 Mei 2015 lalu bersama DPP. PEDANG (Perhimpunan Pemuda Lembang), Bandung.
.
(3). Dan  85 pohon kami tanam di Pasir Ipis, Lembang, Bandung (Minggu, 7 Juni 2015) bersama anak-anak yatim piatu dan Karang Taruna (Kartun) RW.06. Pasir Ipis, Lembang, Bandung. Dengan thema, “LOVE ANAK YATIM”. Yang merupakan bagian dari pemberian santunan/sembako, fun-games dsb
.
(4). Saat ini tengah kami persiapkan penanaman pohon kembali dengan thema “70 POHON MERAH PUTIHKU” ,Sabtu. Tgl.16 Agustus 2015 di Desa Pasir Ipis, Lembang, Bandung yad. Yang juga tekhnisnya  bekerjasama dengan Karang Taruna (KARTUN) RW.06 dan DPP. PEDANG (Perhimpunan Pemuda Lembang), Bandung.
.
Event sederhana ini kami persembahkan sebagai bagian perayaan HUT RI KE-70 TAHUN, Minggu. Tgl.17 agustus 2015 yad.
.
Bagaimana cara jika anda ingin ikut serta?, sederhana saja, dengan memberi infaq Rp.50.000/orang, maka otomatis anda telah ‘menyumbang’ 3 (tiga) pohon. Bagi yang berniat infaq silahkan hubungi Kordinator event  (Ani Gartini dan Netty Chandradiana, Hp.0853.5165.5451, 0819.1019.1085, 0819.0808.5114)
.

Saat ini telah terkumpul 100 pohon, kami nantikan dukungaan anda. Karena, Kami akan menanam terus sesuai kemampuan kami, Insha Allah !! 
.
Sejak 100 hari kabinet NAWACITA bekerja, Kami selalu menunggu janji Ibu menteri yang katanya mau mengevaluasi program '1 Milyar Pohon' thn.2010-2014 lalu yang telah menghabiskan dana > Rp.10 trilyun.  Sekarang,Sabtu.Tgl.18 Juli 2015 semuanya menjadi terlambat, karena kami telah meminta Presiden Jokowi untuk Me-reshuffle ybs karena cuma 'ngemeng dong. 'Selamat jalan bu menteri..

.
...>))))">
Ibu Menteri ini yang 'ngemeng doang...!!;p









HUT RI KE-70 TAHUN

Media Ummat & Koran Jokowi; Awas Terlupakan !, Menyambut 70 tahun kemerdekaan Indonesia, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Aceh, Selasa (10/03/2015) lalu meluncurkan Gerakan Nasional “AYO KERJA” Indonesia, di Titik Nol Kilometer Indonesia, Sabang. Sekaligus  peluncuran Logo HUT Kemerdekaan RI ke 70
.
“ 70  tahun kemerdekaan Indonesia harus bisa memajukan kesejahteraan umum secara menyeluruh, mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping juga ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan Harapan itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Hanya melalui kerja sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya. Hanya melalui kerja, bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan sekaligus membangun raganya untuk kejayaan Indonesia Raya. Hanya melalui kerja, Republik Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama-lamanya dan mampu mewujudkan semua cita-cita mulia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” kata Jokowi pada Pers saat itu.
.
Kerja, Kerja, Kerjaaaaaa...!!!
Wkkk...>))))”>








Sabtu, 11 Juli 2015

Reshuffle Kabinet 2015; Gue usul 4 orang ini aja pak !

Media Ummat & Koran Jokowi : Reshuffle (Cabinet shuffle) disebut sebagai  Perombakan Kabinet;  suatu peristiwa kenegaraan dimana Kepala Pemerintahan mengganti komposisi menteri dalam kabinet. Umumnya, Perombakan Kabinet dilakukan dengan cara memindahkan seorang menteri atau lebih ke posisi yang lain atau  malah di-non-aktifkan diganti orang lain. Jadi intinya Reshuffle itu adalah satu upaya mencapai perbaikan satu pemerintahan lebih baik dari sebelumnya sekaligus konsesus politik. Di Indonesia ini merupakan hak preogratif Presiden.
.
Suka tidak suka, Jokowi  menjadi Pres RI thn.2014-2019 karena mendapat amanah dari > 70 juta orang saat Pilpres 2014 lalu, Jokowi-JK dilantik Senin, Tgl. 20 Oktober 2014 dan sepekan kemudian, tepatnya hari Senin, tgl.27 Oktober 2014 Jokowi-Jk pun melantik ke-34 Menteri sebagai KABINET KERJA (NAWACITA). Patut dicatat, ke-34 menteri ini adalah ‘asongan  dari parpol pengusung (KIH). Mau tidak mau pula Jokowi harus menerima ‘mentah-mentah. Hal logis dalam sebuah percaturan politik. Kecuali jika Jokowi diusung dari PRESIDEN INDEPENDENT, maka dia berhak 1.000% untuk menyusun kabinetnya.
.
Ditengah gempuran para Jokowi Hatters (DPRRI, LSM, aktifis sosmed dsb). Kabinet terus bekerja. Namun banyak juga diantara mereka yang ‘demam panggung. Kini, hampir 10 bulan KABINET KERJA (NAWACITA)  ‘bekerja. Kami pun sebagai Relawan menilai ada yang memang benar-benar bekerja ada juga yang bingung seolah penyanyi panggung tingkat RT yang bingung naik panggung nasional nan megah. Sehingga munculah ketidak-puasan masyarakat, sebagaimana rilis Lingkaran Survei Indonesia (Januari 2015)  yang menyebutkan  bahwa terdapat 53,7% publik TIDAK PUAS atas kinerja mereka, para menteri, bukan Jokowi, catet !
.
Sejak itu pula hingga tulisan ini dibuat (Sabtu, 11/7/2015) berkembang wacana dan desakan agar Jokowi melakukan Reshuffle, yang semuanya  lahir dari relawan, termasuk kami (Media Ummat & Koran Jokowi). Bukan dari para Jokowi-hatters. Itulah salah satu bentuk ‘TANGGUNG-JAWAB  relawan atas kelangsungan bangsa dan negara ini melalui Jokowi.  .
.
Kami, Media Ummat & Koran Jokowi lebih awal meminta Jokowi untuk me-Reshuffle ;(1) Mensekab-Andi Widjajanto, (2) Menteri BUMN-Rini Suwandi, (3). Menhut-LH-Siti Nurbaya, (4). Mensesneg-Pratiknyo dan akan menyusul nama-nama kemudian jika dirasa perlu, sebagaimana rekam jejak selama hampir 10 bulan mereka bekerja. Ini sebagai komitmen kami selaku Founder Kongres Relawan Jokowi Sedunia, Bandung  2013 dan Reuni Akbar Relawan Jokowi Sedunia ,Bandung 2014 lalu bahwa kami TIDAK PERDULI dengan para menteri, karena kami kerja untuk Jokowi. Jadi siapapun yang menghalangi kerja Jokowi maka secara tidak langsung adalah musuh para Relawan Jokowi Sedunia.
.
Reshuffle Kabinet adalah hak preogratif Jokowi, kita lihat apa dan bagaimana strategi Jokowi pasca Lebaran ini. Namun dari beberapa ‘intel (nara-sumber) kami, kini beredar beberapa nama baru yang akan ikut 'mengisinya berasal dari Gerindra, PAN, Demokrat  & Golkar masuk pasca-Reshuffle mendatang. Kami, Media Ummat & Koran Jokowi akan TETAP mendukung itu semua, karena kami ingin Jokowi mempunyai team yang solid, profesional dan pekerja keras hingga akhir jabatan mendatang. Tahun 2019?, tahun 2024?, seumur hidup?, kami gak perduli! ;p
.
Jokowi dikenal sebagai ahli loby-meja makan, tidak ada masalah nasional yang kemudian buntu. Sejak jaman waduk pluit, pasar tanah-abang hingga rencana demo mahasiswa yang semuanya terselesakan 'baik-baik saja. dan kami yakin, tanpa kita tahu Jokowi pun telah melakukan itu untuk para parpol KMP selama ini. 
.
Jika  kami (Media Ummat & Koran Jokowi) ditanya Jokowi siapa saja yang layak masuk Kabinet yad, yang jelas dia ‘orang muda, cerdas, pekerja keras, clean/clear  & kader partai ; Mengapa Kader partai?, ya iyalah, bagaimana program bisa jalan jika tidak didukung parpol. ah aya aya wae.
.
Diantara tokoh muda yang kami (Media Ummat & Koran Jokowi) 'jagokan adalah ;
.
1.     MARUARAR SIRAIT: Anak Medan, yang dikenal dengan nama ‘Ara’ ini lahir Selasa, 23 Desember 1969. Ara  dikenal sebagai politikus muda PDIP  sejak thn.1999 yang sarat akan negosiasi dan diskusi. Kalau pun namanya ‘didepak/terdepat dalam  Kabinet lalu dan kepengurusan DPP-PDIP thn.2015 Bali lalu, Ara tetap loyal mendukung Jokowi. Saat di Komisi XI/DPRRI Ara sangat getol membongkar kasus Bank Century . Sehingga membuat dag-dig-dug-ser lawan – lawan politiknya. Gosipnya, Ara layak menjabat Mensekab RI yad. Karena dia begitu santun & loyal kepada Jokowi, tidak seperti Andi Widjajanto yg selalu terlihat 'stress. Ara punya kharisma, Andi punya apa? ;p
.
2.     BIMA ARYA SUGIHARTO ; Anak  Bogor, Jawa  Barat kelahiran   tgl. 17 Desember 1972; seorang politisi Indonesia. Bima adalah wali kota Bogor thn.2014-2019 yang diusung PAN. Bima dirasa dapat bekerjasama dengan Jokowi, sebagaimana selama ini sudah dibuktikan dengan seringnya Jokowi bekerja di Istana Bogor. Bima layak menjadi  Mensesneg RI yad  atau kementerian lain yang cocok untuk Bima. Misalnya Menteri Negara Transmigrasi RI  yang melepas dari Menaker RI


3.     CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU;  Perempuan manis, dengan panggilan ‘Tety’ ini  kelahiran Manado, 25 September 1967  lalu. Dia adalah Bupati Minahasa Selatan , Sulut  thn. 2010-2015 usungan Partai Golkar. Penggemar blusukan ini adalah satu dari sedikit pemimpin daerah wanita yang kinerjanya tak perlu diragukan lagi. Kalau pun perempuan, Tety mampu memaksimalkan jajarannya dibidang SDA & ESDM Minahasa Selatan agar terus digarap dengan baik dan membuat kesejahtraan rakyatnya. Tahun 2014 lalu,PAD Minsel > Rp.18 Milyar, dan tercapai oleh Tety > 93%. Maka wajar jika Tety layak untuk ikut Pilgub Sulut 2015-2020 yad.  Jika Tety kami jagokan sebagai Menhut-LH pun, Tety jangan lupa untuk berani meng-evaluasi  program dan dana "1 Milyar Pohon" > Rp.10 Trilyun (2010-2014) yang sampai kini tak jelas laporannya kepada publik. Kalau tidak berani, ya sudah jadi Gubernur Sulut saja ya, cantik ;p
..
4.      IRMAN  GUSMAN ;  Pria handsome ini kelahiran Padang,Sumbar ;11 Feb 1962. Ia menjabat Ketua DPD - Dewan Pertimbangan Daerah RI thn.2009-2014 dan 2014-2019. Pada bulan Maret 2013, Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan KOPASSUS dalam rangkaian HUT KOPASSUS ke-61. Penghargaan ini termasuk hal LANGKA  untuk kalangan sipil karena penghargaan militer diberikan dengan kriteria dan pertimbangan yang ketat, mengingat lagi TNI harus tetap netral di bidang politik. maka di Reshuffle yad, 'Om Irman ini layak jadi Menkopulhukam, Mensesneg atau  Mendagri .
.
RESHUFFLE tidak haram, selama ini akan melancarkan program-program NAWACITA 2015-2019. Dan kami , Media Ummat & Koran Jokowi pasti mendukung 1.000%. 
.
‘Hayo,Jokowi kita bikin INDONESIA HEBAT & LEBIH BERADAB dengan tokoh-tokoh muda , jangan yang bau tanah & demam panggung . kalau ini terjadi, Jokowi-Hatters kerjanya apa ya nanti?, Karena ada KMP didalamnya, sebagaimana mereka tidak berisik 'mencela kerja DPRRI yang Ketuanya dari KMP. ;p
.
Kalau mereka (Jokowi-Hatters) tidak ada kerjanya, berarti Indonesia akan semakin banyak penderita Stress Akut atau Orang Gila kali ya ;p

‘Cuusss...


Kamis, 09 Juli 2015

Ridwan Kamil, SKAK - STER !

Media Ummat & Koran Jokowi : Sejak Pre-KAA 2015 lalu , media di Jawa Barat demikian ‘meng-elu-elukan Emil (M.Ridwan Kamil) selaku Walikota Bandung  yg potensial, muda, smart, hebring dan segala macam pujian lagi. Emil yang baru jadi Walikota itu bagai orang yang ketiban rejeki KAA. Kota Bandung yang mendapat (konon) suntikan dana > Rp.100 Milyar langsung ikut berhias. Namun sayang estetika prioritas tidak dilakukan, misalnya; Masih Berkeliarannya gelandangan di pinto tol keluar masuk Pasteur , Bersliwerannya kabel telp/listrik sepanjang Pasteur, Braga dan Pusat Kota lainnya.
.
Malah tanpa tedeng aling-aling Direktur Cyrus Network Hasan Nisbi mengatakan bahwa Emil  yang thn.2013 lalu didukung PKS & Gerindra ini sengaja menjadikan KAA sebagai panggung politik dan menaikkan tingkat popularitasnya di mata publik. Juga ditambahkan jika Emil mau berpolitik, silahkan,namun bukan ke Pilpres 2019 karena dia masih dilevel walikota tetapi cobalah ke Pilgub DKI Jakarta 2017 yad. Ahahaha, bagi saya pribadi ini skorenya 50;50 , Hasan Nisbi punya kekuatan statemen tetapi mengapa Emil diarahkan ke Jakarta?, kenapa tidak ke Pilgub Jawa Barat utk menggantikan Aher?, ahahaha..karena senioritas?, padahal Cyrus juga pernah merilis survey di 24 kecamatan Jakarta (Mei 2015)  bahwa Emil hanya mendapat 10,4%, sedangkan Ahok & Rismarini-Walikota Surabaya antara 35-37%. ini yang saya bilang ‘gak-cengli.
.
Demikian juga saat pre & kepulangan Emil melayat ke LN  (Belanda, Prancis, dan Jerman) sejak 13/1/2014) yang awalnya 'muji-muji 7 turunan, berubah drastis; semua hal yang telah dikerjakan Emil seakan musnah oleh berita-berita yang demikian gencar ‘menyudutkan bahkan menyerang Emil karena;
.
1.      Emil dianggap ceroboh mengeluaran Perwal No. 361 tahun 2015 tentang PPDB - Penerimaan Peserta Didik Baru di Kota Bandung thn.2015/2016, khususnya untuk Syarat pendaftaran jalur non-akademik afirmasi yang minta dilengkapi dengan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Dalam hitungan waktu terkumpulah  > 9.000 siswa ber-SKTM (?). Padahal kuotanya hanya sekitar 5.900  siswa/kursi. Cilakanya, diantaranya ada yang SKTM PALSU, yaitu sekitar 1.000 SKTM  yang dibuat warganya agar anak-anak mereka bisa masuk SMP/SMA Negeri.
2.      Demi masuk sekolah negeri, banyak warga mampu yang rela "miskin dan diakui" pejabat setempat (RT,RW,Lurah, Camat dsb) melalui SKTM itu ,malah ini membuat lahirnya 'kelompok mafia SKTM sebagaimana tuduhan Emil. Dilapangan pun saya dengar banyak orang-tua/wali murid yang rela mengeluarkan Rp.4-6 juta untuk mendapat SKTM. Tetapi anak mereka aman di sekolah negeri.
3.      Sejak awal , bagi sekolah-sekolah swasta , SKTM  itu adalah racun, mereka ‘dibunuh secara perlahan oleh pemkot. Karena orang  akan mengupayakan SKTM daripada sekolah di swasta. 'Emil pun puyeng kepala berbie ;p

4.      Masalah > 1.000 SKTM palsu terus bergulir keras. Kesalahan ke-2 Emil adalah dengan menyertakan Polisi untuk memferifikasi SKTM-SKTM itu, padahal idealnya cukup oleh lingkungan Disdik saja atau Dinsos jika diperlukan. Emil dianggap ‘cuci-tangan melalui Polisi. Sedangkan kita tahu masih banyak warga yang ‘malas dan takut berurusan dengan Polisi, ini akan mengakibatkan trauma warga terhadap polisi
5.      Dalam hitungan detik dan tidak disangka-sangka Emil, kemudian  banyak orang-tua yang anaknya masuk katagori Jalur prestasi dan dirugikan oleh adanya Perwal/SKTM pun mulai melakukan ‘manuver-manuver &  langkah hukum (PTUN, LBH, Ombudsman,dsb)  juga ke DPRD Kota Bandung. Posisi Emil memang di-Kick Balik.
6.      Dalam kegalauan Emil, ia pun  hari ini (Kamis,09/07) mengeluarkan kebijakan untuk meminimalisasi kasus itu dengan menambah kuota 2.247 kursi baru di SMP &SMAN Kota Bandung. Cilakanya lagi, ini mendapatkan cemoohan dan serangan balik dari  Forum Sekolah Swasta. Dengan kata lain , SKTM saja sudah membunuh apalagi penambahan kuota. Pers jawa Barat pun serasa mendapat ‘umpan lain yang lebih segar maka semakin lengkaplah derita Emil diperbincangkan.
7.      Bolapanas lain disampaikan oleh para LSM bidang pendidikan, mereka menilai ada rekayasa sejak awal digulirkan, khususnya dari LSM  Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP)  yang menuding Emil selaku Walkot Bandung  telah melakukan rekayasa penanggalan Peraturan Wali Kota (Perwal) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015.  Salah satu indikasi adanya rekayasa yaitu, pada 16 April 2015 lalu, Emil mengatakan  telah menandatangani Perwal PPDB. Ternyata baru tgl. 18 Mei 2015. Dan fatalnya, Emil baru mempublish kewarga tgl. 5 Juni 2015, padahal pendaftaran PPDB dimulai tanggal 1 Juni 2015. Sehingga terjadinya kurang sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah. Ada apa Emil?
8.      Masalah kecil/lokal ini kok sepertinya akan dijadikan kosumsi nasional?, bahkan internasional?, apa ada pesan sponsor ;p
9.      Tidak itu saja diduga ada sekenario besar untuk meng-impeachmen Emil kedepan, tentunya  sangsi itu hanya utk Emil seorang selaku Walikota, bukan kepada Wakil Walikoya, bukan kepada Ketua DPRD Kota bandung, bukan kepada Ketua Komisi D/DPRD, bukan kpada Kadisdik kota da bukan juga kepada para kepala sekolah.
.
Siapa yang bermain dibelakang ini semua?,
mengapa mereka tega melakukan ini kepada Emil?,
bermasalah tentang anak sekolah lebih repot sangsi sosialnya daripada membuat taman kota!
Apalagi jika berujung pada impeachment !
Jokowi-ahok pernah hendak di-impeachment ttg KJS, namun mereka menang karena kompak + dukungan Relawan militannya.
.
Dengan kejadian ini semoga membuat Emil lebih ‘Ajeug dan lebih fokus urus Bandung. Jangan berpolitik, jangan ikut-campur urusan kepala daerah lain. Dan tetap waspada bahwa tidak selamanya kawan itu adalah dulur rokhani, dulur  sa’geutih-sa’buuk. Mereka buas disaat kepentingan mereka merasa terjegal dan sudah tak bermanfaat, kita pun akan ditinggal sendiri dengan segala ‘beban yang mereka tinggalkan.
.
Ayo pak Wali, mari bereskan Bandung saja!.
STOP Nyagub Jawa Barat,
STOP Nyagub Jakarta,
STOP ikut Pilpres 2019.
Skak – Ster !!,
Ehehehh...

Selasa, 07 Juli 2015

Ridwan Kamil, Ahok & Jokowi ?

Media Ummat & Koran Jokowi : Selama ini figur Walikota Bandung, Ridwan Kamil (Kang Emil)  bagi kami ‘orang Jakarta’ , ya biasa-biasa saja.  Tapi profil Ahok sejak sebagai Wagub dan kini Gubernur DKI Jakarta 2013-2017 memang ‘luar biasa. Bagaimana tidak, dia sendiri digebuki  lawan-lawan politiknya, baik yg terlihat (DPRD DKI Jakarta, FPI, dsb) maupun yang tidak terlihat (Sosmed, dsb). Ini yang menjadi ‘magnit dahsyat ribuan relawan yang terus ‘melindunginya. Padahal KTP kami mayoritas Jawa Barat. 'Bingung kan?, pegangan lah ;p
.
Ahok, bagi sebagian orang mulutnya memang bau 'toilet, namun bagi kami itulah kejujuran. Sulit dibandingkan dengan figur lain. Sebagaimana Jokowi yang juga selalu ‘digebuki dari segala penjuru. Ahok sudah melalui kawah candradimuka, dia banyak belajar atas segala hal, jika dia pintar memenejnya maka ia akan kokoh, Jokowi telah mendidiknya dengan baik. Sebagaimana Jokowi dididik oleh alam, yang hingga saat ini selalu menjadi bahan olok-olok pembencinya.Suka tidak suka Ahok adalah Gub DKI Jakarta 2013-2017 dan Jokowi Pres RI 2014-2019. Iya Dong ;p
.
Hampir satu-tahun kami melihat Emil  yang awalnya 'lugu, kini mulai terseret-seret sebuah skenario besar. Puji-pujian disampaikan kepada Emil, sehingga secara tidak sadar Emil pun telah siap  berkompetisi dengan figur Jokowi dan Ahok. Beberapa kali Emil terjebak oleh skenario itu, sehingga ia pun kerap memberikan komentar terhadap hal yang juga tidak ada urusannya dengan jabatannya sebagai Walikota Bandung.
.
Bagaimana bungahnya Emil mengomentari kasus Ahok & Dana Siluman DPRD DKI Jakarta, Lokalisasi Prostitusi  di Jakarta, dsb. Semua media terus 'mengompori' semua itu, mungkinkah ada pesan-sponsornya?. Emil kemudian terlalu-jauh terseret.  Emil lupa jika emil adalah hanya Walikota, sedangkan ahok adalah Gubernur Kota Metropolitan , juga Jokowi, yang kini selaku Presiden RI yang diberikan mandat > 70 juta orang. Emil hanya mengatur  2,48 juta penduduk. Sedangkan Ahok > 12,7 juta, malah Gubernurnya pun ada dua alias gubernur tandingan.
.
Emil lupa Jakarta bukanlah Bandung, apalagi Indonesia. Dia harus siap babak belur , suka tidak suka. Karena Jakarta adalah tempat petarung-petarung sejati.
.
Kami semua khususnya Relawan Jokowi masih belum lupa bagaimana saat Piyungan-online demikian gencar menyebarkan informasi tentang  (adanya) Turis Jerman  saat Gladi resik KAA lalu yang menganggap Emil lebih tepat jadi Presiden RI.  Ada kebencian dan dendam didalamnya.  Cilakanya berita itu  tidak ditunjang data & fakta sebagaimana kaidah jurnalistik yang benar.  Bagaimana bisa opini redaksi dicampur-baurkan hanya dengan twitter  yang juga miskin kadar akurasinya. "YOUR PRESIDENT IS VERY HANDSOME, COOL & LOOK CLEVER, WEARING BLACK TRADITION HAT (KOPEAH AND EYE GLASSES , HE LOOK YOUNG , HOW OLD IS HE?, kata Turis itu seperti yang ditulis media tsb. Yang artinya , "Presiden Anda sangat tampan, keren dan terlihat pintar, memakai kopiah dan berkaca mata.. dia terlihat muda.. berapa umur dia?"----  (Check it dot , http://www.pkspiyungan.org/2015/04/berjalan-dampingi-jokowi-gladi-bersih.html )
.
Kalau pun tidak kentara, Emil menikmati hal itu apalagi setelah muncul berbagai meme ‘pendukung. "PRESIDEN TERTUKAR# . Anehnya, kami melihat Emil pasif , tidak menyanggahnya karena sebetulnya itu pun sudah masuk  penghinaan/pencemaran Simbol negara (Presiden). Sepertinya Emil menikmati itu semua , ditambah lagi adanya #Gerakan.Emil2Jakarta# , gerakan tersembunyi dan menggiring opini  jika Emil pantas untuk ikut Pilgub DKI Jakarta 2017 yad.  Mungkin karena hal-hal ini pula yang membuat Ahok menanggapinya  dan mempersilahkan Emil  untuk ikut Pilgub DKI Jakarta thn.2017 yad. Bahkan dengan nada meledek Ahok  (17/5/2015) lalu berkata ,  "Kita enggak bisa menganggap remeh orang. Dulu orang bilang mana bisa Ahok Bupati Belitung Timur pimpin Jakarta, Jokowi juga Wali Kota Solo mana bisa jadi Gubernur. Tetapi buktinya sekarang  saya gubernur jakarta dan Jokowi jadi Presiden,"
.
Penggiringan Emil ini pun mendapatkan Perlawanan  dari banyak pihak termasuk seorang Dosen dan pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Bandung – DR.Muradi  “Saya bukan mengadu domba, tapi, dari hasil pengkajian, hubungan Ridwan Kamil dan birokratnya tak membuahkan hasil. Jangan dulu punya mimpi jadi gubernur atau presiden,”  Yang kemudian membuat Emil gerah dan menjawabnya di twitter dan FB pribadinya.
.
Melihat dua hal diatas, (spertinya) ada pemaksaan  kehendak & settingan  agar Emil dan Jokowi  + Ahok bersebrangan alias bermusuhan politik. Mereka punya kalkulasi  jika Emil 'nyagub ke Jakarta pasti akan didukung parpol2 di DPRD yang selama ini bersebrangan dengan Ahok bahkan Jokowi sekalipun?,.
.
Seiring waktu, Hampir sepekan ini giliran Emil yang dibuat bingung oleh warganya sendiri, bukan soal munculnya Walikota tandingan, Bukan  tentang oleh-oleh kepulangannya melawat ke LN  selama sepekan untuk mencari dana CSR?, bukan juga soal masih banyaknya Gepeng dipintu Tol Pasteur?, bukan juga ttg masih bersliwerannya kabel-kabel listrik dan telepon di sepanjang Pasteur & Braga dan pusat Kota lainnya?. Tetapi ini soal adanya 1.000 orang warga Bandung yang ‘menipu/berbohong’ kepada Emiil karena membuat  Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) . Pembohongan masal warga mampu (menengah-keatas)  agar disebut 'miskin untuk sebuah kursi pendidikan di Kota Bandung.'Hadewwgh..
.
Kini masalah ini terus melebar, selain melibatkan Polri. Muncul upaya meng-PTUN-kan Emil dan jajarannya. Malah badan Ombudsman, Komisi D/DPRD Kota Bandung, dsb mulai 'berbagi jarak dengan Emil. Semua mencari pembenaran, semua mencari siapa yang salah. Rakyat miskin seolah stress menghadapi Polisi, Pemkota Bandung 'mati-langkah. 'Skak-ster ! ,...."Membludaknya SKTM palsu ini di luar rencana karena kami beranggapan warga Bandung jujur. Namun, begitu nerima data (PPDB) asa teu yakin (tidak yakin)," tutur Emil pada Pers memberikan tanda jika Emil ‘terkejut
.
Kami paham jika sejak beberapa waktu belakangan seblumnya. Emil pun tidak mau diposisikan bersebrangan dengan Jokowi & Ahok, sebagaimana curhatnya pada pers “Orang-orang yang awalnya biasa saja, sekarang jadi menilai saya negatif. Terus ujung-ujungnya menjelek-jelekkan saya di sosial media. Di zaman Internet seperti ini, semua isu bisa dibuat. Saya juga nggak tahu siapa yang bikin isu itu,” katanya (12/5/2015) lalu. Selain itu mungkin Emil  telah membaca rilis Cyrus Network  ttg nominator Gub.DKI Jakarta 2017-2021 yad di 42 kecamatan, yaitu Ahok -35,5%,  Tri Rismaharini (37,2%) dan Emil yang hanya mencapai 10,4%.?, dalam arti kecil peluang Emil ikut Nyagub ke Jakarta nanti. Namun Emil sudah 'kadung kusut, buricak-burinyoy ;p
.
Ini pembelajaran berharga kepada pihak-pihak yang selama ini ‘mengadu-dombakan’ Emil, Jokowi & Ahok. Dan saya berharap , jangan sampai nanti ada Turis Jerman lain yang bilang, “...HOW THE MAN COULD BE PRESIDENT OR JAKARTA GOVERNOR WHILE HE CHEATED THE BANDUNG PEOPLE ‘S - BAGAIMANA ORANG ITU BISA JADI PRESIDEN ATAU GUBERNUR JAKARTA JIKA DI BANDUNG SAJA DIA DITIPU RAKYATNYA...”
.
Mari kita dukung Emil untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Walikota Bandung. Jangan  ‘seret-seret dia menjadi Gubernur DKI Jakarta, Menlu RI pasca Reshuffle bahkan menjadi Capres 2019 yad. Kasihani Emil !
.
Agh, Piyungan, Egh, Puyeng kepala barbie !

Cuussss... >))))”>

Minggu, 05 Juli 2015

DEMOKRAT, KATAKAN TIDAK DARIPADA TIDAK !.

Media Ummat & Koran Jokowi : Masa masa indah dan manis itu sudah lewat Jenderal, satu – persatu orang yang kau tugasi untuk ‘Berkata Tidak Pada Korupsi’ nyatanya OMDO. Apakah titahmu tidak didengar alias tidak manjur?. Atau Karena syahwat koruptor dan perut Lapar mereka yang menyebabkan titahmu dianggap ‘Kaleng Rombeng?, mereka memang keterlaluan Jenderal , wkkk..;p
.
Siapa lagi sesudah mereka?
.
MUHAMMAD NAZARUDIN
Sejak tgl. 20 April 2012 dia divonis 4 tahun 10 bulan karena korupsi Rp.4,6 Milyar Wisma Atlit Palembang,Sumsel. Kini kasus lain sedang diproses.
.
ANGELINA SONDAKH
Setelah ditunntut 4,5 tahun, karena melakukan Kasasi namun ditolak dia pun dihukum tambahan menjadi 12 tahun sejak 21/11/2013 lalu karena korupsi US$.2,350 juta dan wajib mengembalikan uang suap Rp.12,58 miliar
.
ANDI MALARANGENG
Sejak tgl.18 Juli 2014, dia divonis 4 tahun karena korupsi Hambalang, Bogor sebesar Rp 2 miliar) dan  US$. 550.000
.
ANAS URBANINGRUM
Sejak tgl.24/9/2014 setelah kasasinya ke MA ditolak dia divonis 14 tahun penjara karena dugaan korupsi Hambalang > Rp.2 trilyun dan wajib mengembalikan uang sebesar Rp.57,5 Milyar kepada Negara
.
SUTAN BATHOEGANA
Kalau pun masih proses, Sutan diduga bermain di SKK-Migas > US$.200.000 . Namun saat sidang  (4/6/2015) lalu dia menyeret nama Ibas Yudhoyono. Dia geram terhadap KPK. Sebab, lembaga antikorupsi tidak mengusut dugaan korupsi hampir Rp.4 triliun dari perusahaan milik rekanan Ibas. Padahal kasus itu, kata Sutan, tak ada apa-apanya dibanding pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang dituduhkan padanya.
.
Jahat memang yang namanya publik, sudah lama juga di warung-warung kopi santer ‘nama susulan’ yang harus dibidik KPK, Siapa saja, check it dot !
.
1. Johny Allen Marbun.
Wakil Ketua Umum I Partai Demokrat ini masih akan diperiksa oleh KPK berkaitan dengan dugaan kasus suap dana stimulus fiskal 2009 untuk pembangunan infrastruktur (dermaga dan pelabuhan udara) di Indonesia bagian Timur dari Rp. 10,2 triliun menjadi Rp 12,2 triliun di Kementerian Perhubungan.
Kasus ini terjadi ketika Abdul Hadi Djamal, salah satu anggota DPR Fraksi PAN periode 2004-2009 ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada tanggal 2 Maret 2009 bersama dengan pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Darmawati setelah menerima uang 90.000 dollar AS dan Rp 54,5 juta dari Komisaris PT. Kurnia Jaya Wira Bakti Surabaya, Hontjo Kurniawan. Hadi dalam keterangannya menyebutkan, uang yang ia terima dari Hontjo bukanlah yang pertama.
.
Pada Ferbuari 2009 Hadi mengaku mendapat Rp 1 miliar untuk diteruskan kepada Jhony Allen yang menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR melalui ajudannya yang bernama Risco Pesiwarissa. Uang itu adalah sebagian dari komitmen total penyerahan uang sebesar Rp. 3 miliar.
.
Dugaan keterlibatan Johny Allen kembali mencuat setelah mantan ajudannya yang lama jadi buron tiba-tiba datang ke KPK pada tanggal 18 Mei 2010 setelah selama 1 tahun menghilang dan menjadi buronan KPK. Kepada penyidik KPK, Risco mengaku bahwa dirinya yang memberikan uang Rp 1 miliar dari Abdul Hadi Djamal kepada Johnny Allen di Aston Residence, Jakarta pada 27 Februari 2009. Namun Johny selalu membantah tuduhan tersebut, bahkan mengaku tak mengenal atau memiliki ajudan bernama Risco.
.
Dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada tanggal 30 Oktober 2009, majelis hakim yang diketuai oleh Sutiyono menghukum Abdul Hadi Djamal 3 tahun penjara dikurangi masa tahanan, serta membayar denda Rp. 150 juta subsider empat bulan. Hukuman itu lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan hukuman 5 tahun penjara yang diajukan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
 .
2. Max Sopacua
Anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II DPP Partai Demokrat ini diduga menerima dan turut menikmati uang hasil korupsi dari mantan Sekjen Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad berupa Mandiri Traveler Cheque) senilai Rp 45 juta thn.2007 lalu yang kemudian digunakan untuk sebagian pembayaran dari pembelian satu unit mobil Honda CRV atas nama Max Sopacua.
.
Kasus tersebut terjadi pada tahun 2007, ketika Max menjadi anggota DPR 2004-2009 yang membawahi Departemen Kesehatan dan terjadi korupsi dalam pengadaan 37 unit rontgen portable untuk puskesmas di daerah terpencil yang menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 9,48 miliar akibat penggelembungan harga.
 .
3. Andi Nurpati
Sejak awal kepindahan mantan Anggota KPU periode 2007-2012 menjadi anggota Partai Demokrat pada Juli 2010 lalu telah menimbulkan tanda tanya dan polemik bagi publik. Penunjukan dirinya sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat periode 2010-2015 dibawah kepemimpinan Anas Urbaningrum - yang juga sama-sama merupakan mantan Anggota KPU periode 2002-2007 - semakin memperkuat dan menegaskan indikasi akan adanya intervensi dan tidak independennya KPU.
.
Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dalam satu keterangan menjelaskan bahwa MK pada bulan Februari 2010 lalu telah melaporkan Andi Nurpati memalsukan surat keputusan MK terkait calon legislatif Partai Hanura dari Sulawesi Selatan, Dewi Yasin Limpo.
.
Disamping kasus pemilu 2009 tersebut, dia diduga banyak terkait dengan campur tangan dalam Pilkada Toli-toli tahun 2010 yaitu pelanggaran kode etik dalam kasus surat ganda.
Kasus lainnya adalah dugaan menerima uang dari Rp. 10 juta yang merupakan hasil korupsi atas dana tambahan Pilkada Sigi senilai Rp. 2,2 miliar dari seorang anggota KPU Kabupaten Donggala, Sulteng, Najwa sebagai operasional menyukseskan Pilkada Sigi 2010.
 .
4. Aziddin
Mantan anggota Komisi VIII DPR Partai Demokrat periode 2004-2009, Aziddin dipecat dari keanggotaan partai dan anggota DPR pada tanggal 18 Juli 2006 karena terlibat kasus percaloan pemondokan dan katering haji pada tahun 2006 dengan menyalahgunakan surat rekomendasi fraksi dalam melaksanakan tugasnya sebagai anggota pemantau haji.
.
Pemecatan dirinya dilakukan 3 hari sebelum Badan Kehormatan DPR memberikan sanksi pemberhentian dan tidak ada satupun anggota DPR ataupun pengurus partai yang membela dirinya, berbeda sekali dengan yang dihadapi oleh Nazaruddin saat ini yang begitu banyak mendapat ‘pembelaan’ dari rekan-rekannya dan diberikan sanksi ringan oleh petinggi partai.
Meskipun telah mendapat hukuman berupa pemecatan sebagai anggota partai dan anggota DPR, tapi sampai saat ini belum/tidak ada tindakan hukum yang dilakukan kepada dirinya.
 .
5. Amrun Daulay
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat periode 2009-2014 ini pada tanggal 11 April 2011 telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena turut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarung, mesin jahit, dan sapi di Kementerian Sosial tahun 2004-2008 yang merugikan negara sekitar Rp. 33,7 miliar. Amrun yang saat kasus itu terjadi menjabat sebagai Direktur Jenderal Bantuan Sosial Fakir Miskin Depsos dianggap mengetahui secara pasti proyek pengadaan sapi impor di Depsos.
.
Atasan Amrun, mantan Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah tanggal 22 Maret 2011 sudah dijatuhi vonis 1 tahun 8 bulan potong tahanan dan denda sebesar Rp. 50 juta subsider 3 bulan dalam sidang tindak pidana Korupsi yang diketuai oleh Tjokorda Rai Suamba. Hukuman ini hanya separuh dari tuntutan jaksa yang menuntut hukuman 3 tahun penjara.
Dalam surat dakwaan kepada Bachtiar, Jaksa Penuntut Umum menyebutkan Amrun ikut bersama-sama dengan Bachtiar memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain dan korporasi.

6. Agusrin M Najamudin
Gubernur Bengkulu (nonaktif) divonis bebas oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Syarifuddin dalam kasus dugaan korupsi Dana Bagi Hasil Pajak Bumi Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan senilai Rp. 20,162 Miliar yang didakwakan kepadanya saat menjabat Gubernur Bengkulu pada periode sebelumnya. Disamping dinyatakan bebas, Hakim juga memulihkan hak dan kedudukan Agusrin dalam kemampuan, harkat, dan martabatnya.
.
Atas putusan tersebut, Jaksa Penuntut Umum Zuhandi langsung mengajukan banding, karena menilai bahwa putusan itu tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam tuntutan yakni pidana 4,5 tahun penjara, denda Rp. 500 juta dan subsidair kurungan 6 bulan.
.
Sebelumnya untuk kasus yang sama Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Bengkulu Chairuddin dan Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu sudah memutus hukuman penjara 1 tahun bagi Chaerudin. Pada tingkat banding putusan itu diperberat 6 bulan.
Berkas kasus ini sebetulnya telah dilimpahkan ke PN Jakarta Pusat pada awal Juli 2009, namun baru disidangkan pada awal Januari 2011 sesudah dirinya terpilih kembali dan dilantik menjadi Gubernur Bengkulu untuk periode kedua.
.
Putusan Majelis Hakim PN Jakpus tersebut sangat janggal dan cenderung beraroma politik. Kasus ini menunjukkan dan semakin mempertegas ada fenomena bahwa kepala-kepala daerah yang berlatar belakang atau politisi yang merupakan kader partai penguasa saat ini (Demokrat) biasanya akan mendapatkan “jaminan dan perlindungan” untuk bebas ketika tersangkut dalam suatu kasus pidana.

7. Sukawi Sutarip
Mantan walikota Semarang selama dua periode ini pada tanggal 5 Mei 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah ditetapkan sebagai tersangka dalam sejumlah kasus penyelewengan dana APBD bersama-sama dengan ketua DPRD Kota Semarang Ismoyo Subroto pada periode 1999-2004 yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp. 6 miliar.
.
Namun pada tanggal 29 Oktober 2010 Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah mengeluarkan surat penghentian penyidikan perkara kepada mantan calon Gubernur Jateng yang diusung oleh Partai Demokrat tersebut, dengan menyatakan bahwa penggunaan dana APBD 2004 untuk bantuan mobilitas anggota DPRD Kota Semarang itu bukanlah merupakan tindakan yang melanggar hukum tindak pidana korupsi dan hanya merupakan kesalahan administrasi. Dana APBT tersebut juga sudah dikembalikan secara bertahap ke kas daerah oleh anggota dewan sesuai dengan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan.
.
Berlarut-larut, tidak diproses, dihentikan ataupun vonis bebas untuk kasus-kasus yang melibatkan elite partai atau pejabat yang merupakan kader Partai Demokrat menunjukkan bahwa institusi hukum di Negara ini tebang pilih bahkan tidak berani berbuat apa-apa, dan Partai Demokrat menjadi bungker yang paling aman untuk tempat berlindung bagi para koruptor.
.

Semoga semua terang berderang,  atau mimpi diisiang bolong saja, Aamiin Ya Allahu ;p (Tim.MU/Foto.Repro)