Media Ummat & Koran Jokowi : Selama ini figur Walikota Bandung,
Ridwan Kamil (Kang Emil) bagi kami
‘orang Jakarta’ , ya biasa-biasa saja.
Tapi profil Ahok sejak sebagai Wagub dan kini Gubernur DKI Jakarta
2013-2017 memang ‘luar biasa. Bagaimana tidak, dia sendiri digebuki lawan-lawan politiknya, baik yg terlihat
(DPRD DKI Jakarta, FPI, dsb) maupun yang tidak terlihat (Sosmed, dsb). Ini yang
menjadi ‘magnit dahsyat ribuan relawan yang terus ‘melindunginya. Padahal KTP
kami mayoritas Jawa Barat. 'Bingung kan?, pegangan lah ;p
Ahok, bagi sebagian orang mulutnya
memang bau 'toilet, namun bagi kami itulah kejujuran. Sulit dibandingkan dengan
figur lain. Sebagaimana Jokowi yang juga selalu ‘digebuki dari segala penjuru.
Ahok sudah melalui kawah candradimuka, dia banyak belajar atas segala hal, jika
dia pintar memenejnya maka ia akan kokoh, Jokowi telah mendidiknya dengan baik.
Sebagaimana Jokowi dididik oleh alam, yang hingga saat ini selalu menjadi bahan
olok-olok pembencinya.Suka tidak suka Ahok adalah Gub DKI Jakarta 2013-2017 dan Jokowi Pres RI 2014-2019. Iya Dong ;p
.
Hampir satu-tahun kami melihat Emil yang awalnya 'lugu, kini mulai terseret-seret sebuah skenario besar. Puji-pujian disampaikan kepada Emil, sehingga secara tidak sadar Emil pun telah siap berkompetisi dengan
figur Jokowi dan Ahok. Beberapa kali Emil terjebak oleh skenario itu, sehingga
ia pun kerap memberikan komentar terhadap hal yang juga tidak ada urusannya
dengan jabatannya sebagai Walikota Bandung.
.
Bagaimana bungahnya Emil mengomentari
kasus Ahok & Dana Siluman DPRD DKI Jakarta, Lokalisasi Prostitusi di Jakarta, dsb. Semua media terus 'mengompori' semua itu, mungkinkah ada pesan-sponsornya?. Emil kemudian terlalu-jauh terseret. Emil lupa jika emil
adalah hanya Walikota, sedangkan ahok adalah Gubernur Kota Metropolitan , juga
Jokowi, yang kini selaku Presiden RI yang diberikan mandat > 70
juta orang. Emil hanya mengatur 2,48
juta penduduk. Sedangkan Ahok > 12,7 juta, malah Gubernurnya pun ada dua
alias gubernur tandingan.
.
Emil lupa Jakarta bukanlah Bandung, apalagi Indonesia. Dia harus siap babak belur , suka tidak suka. Karena Jakarta adalah tempat petarung-petarung sejati.
.
Kami semua khususnya Relawan Jokowi masih belum lupa bagaimana saat Piyungan-online demikian gencar menyebarkan informasi tentang (adanya) Turis Jerman saat Gladi resik KAA lalu yang menganggap Emil lebih tepat jadi Presiden RI. Ada kebencian dan dendam didalamnya. Cilakanya berita itu tidak ditunjang data & fakta sebagaimana kaidah jurnalistik yang benar. Bagaimana bisa opini redaksi dicampur-baurkan hanya dengan twitter yang juga miskin kadar akurasinya. "YOUR PRESIDENT IS VERY HANDSOME, COOL & LOOK CLEVER, WEARING BLACK TRADITION HAT (KOPEAH AND EYE GLASSES , HE LOOK YOUNG , HOW OLD IS HE?, kata Turis itu seperti yang ditulis media tsb. Yang artinya , "Presiden Anda sangat tampan, keren dan terlihat pintar, memakai kopiah dan berkaca mata.. dia terlihat muda.. berapa umur dia?"---- (Check it dot , http://www.pkspiyungan.org/2015/04/berjalan-dampingi-jokowi-gladi-bersih.html )
Emil lupa Jakarta bukanlah Bandung, apalagi Indonesia. Dia harus siap babak belur , suka tidak suka. Karena Jakarta adalah tempat petarung-petarung sejati.
.
Kami semua khususnya Relawan Jokowi masih belum lupa bagaimana saat Piyungan-online demikian gencar menyebarkan informasi tentang (adanya) Turis Jerman saat Gladi resik KAA lalu yang menganggap Emil lebih tepat jadi Presiden RI. Ada kebencian dan dendam didalamnya. Cilakanya berita itu tidak ditunjang data & fakta sebagaimana kaidah jurnalistik yang benar. Bagaimana bisa opini redaksi dicampur-baurkan hanya dengan twitter yang juga miskin kadar akurasinya. "YOUR PRESIDENT IS VERY HANDSOME, COOL & LOOK CLEVER, WEARING BLACK TRADITION HAT (KOPEAH AND EYE GLASSES , HE LOOK YOUNG , HOW OLD IS HE?, kata Turis itu seperti yang ditulis media tsb. Yang artinya , "Presiden Anda sangat tampan, keren dan terlihat pintar, memakai kopiah dan berkaca mata.. dia terlihat muda.. berapa umur dia?"---- (Check it dot , http://www.pkspiyungan.org/2015/04/berjalan-dampingi-jokowi-gladi-bersih.html )
.
Kalau pun tidak kentara, Emil
menikmati hal itu apalagi setelah muncul berbagai meme ‘pendukung. "PRESIDEN TERTUKAR# . Anehnya, kami melihat Emil pasif , tidak menyanggahnya karena sebetulnya itu pun sudah masuk penghinaan/pencemaran Simbol negara (Presiden). Sepertinya Emil menikmati itu semua , ditambah lagi adanya #Gerakan.Emil2Jakarta# , gerakan tersembunyi dan menggiring
opini jika Emil pantas untuk ikut Pilgub DKI Jakarta 2017 yad. Mungkin karena hal-hal ini pula yang membuat
Ahok menanggapinya dan mempersilahkan
Emil untuk ikut Pilgub DKI Jakarta
thn.2017 yad. Bahkan dengan nada meledek Ahok
(17/5/2015) lalu berkata , "Kita enggak bisa menganggap remeh orang. Dulu orang
bilang mana bisa Ahok Bupati Belitung Timur pimpin Jakarta, Jokowi juga Wali
Kota Solo mana bisa jadi Gubernur. Tetapi buktinya sekarang saya gubernur jakarta dan Jokowi jadi Presiden,"
.
Penggiringan Emil ini pun mendapatkan
Perlawanan dari banyak pihak termasuk
seorang Dosen dan pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Bandung –
DR.Muradi “Saya bukan mengadu domba,
tapi, dari hasil pengkajian, hubungan Ridwan Kamil dan birokratnya tak
membuahkan hasil. Jangan dulu punya mimpi jadi gubernur atau presiden,” Yang kemudian membuat Emil gerah dan
menjawabnya di twitter dan FB pribadinya.
.
Melihat dua hal diatas, (spertinya) ada
pemaksaan kehendak & settingan agar Emil dan Jokowi + Ahok bersebrangan alias bermusuhan politik.
Mereka punya kalkulasi jika Emil 'nyagub ke Jakarta pasti akan didukung parpol2 di DPRD yang selama ini
bersebrangan dengan Ahok bahkan Jokowi sekalipun?,.
.
Seiring waktu, Hampir sepekan ini
giliran Emil yang dibuat bingung oleh warganya sendiri, bukan soal munculnya Walikota
tandingan, Bukan tentang oleh-oleh
kepulangannya melawat ke LN selama
sepekan untuk mencari dana CSR?, bukan juga soal masih banyaknya Gepeng dipintu
Tol Pasteur?, bukan juga ttg masih bersliwerannya kabel-kabel listrik dan
telepon di sepanjang Pasteur & Braga dan pusat Kota lainnya?. Tetapi ini
soal adanya 1.000 orang warga Bandung yang ‘menipu/berbohong’ kepada Emiil
karena membuat Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) . Pembohongan masal warga mampu (menengah-keatas) agar disebut 'miskin untuk sebuah kursi pendidikan di Kota Bandung.'Hadewwgh..
.
Kini masalah ini terus melebar, selain melibatkan Polri. Muncul upaya meng-PTUN-kan Emil dan jajarannya. Malah badan Ombudsman, Komisi D/DPRD Kota Bandung, dsb mulai 'berbagi jarak dengan Emil. Semua mencari pembenaran, semua mencari siapa yang salah. Rakyat miskin seolah stress menghadapi Polisi, Pemkota Bandung 'mati-langkah. 'Skak-ster ! ,...."Membludaknya SKTM palsu ini di luar rencana karena kami beranggapan warga Bandung jujur. Namun, begitu nerima data (PPDB) asa teu yakin (tidak yakin)," tutur Emil pada Pers memberikan tanda jika Emil ‘terkejut
.
Kini masalah ini terus melebar, selain melibatkan Polri. Muncul upaya meng-PTUN-kan Emil dan jajarannya. Malah badan Ombudsman, Komisi D/DPRD Kota Bandung, dsb mulai 'berbagi jarak dengan Emil. Semua mencari pembenaran, semua mencari siapa yang salah. Rakyat miskin seolah stress menghadapi Polisi, Pemkota Bandung 'mati-langkah. 'Skak-ster ! ,...."Membludaknya SKTM palsu ini di luar rencana karena kami beranggapan warga Bandung jujur. Namun, begitu nerima data (PPDB) asa teu yakin (tidak yakin)," tutur Emil pada Pers memberikan tanda jika Emil ‘terkejut
.
Kami paham
jika sejak beberapa waktu belakangan seblumnya. Emil pun tidak mau diposisikan bersebrangan dengan Jokowi & Ahok,
sebagaimana curhatnya pada pers “Orang-orang yang awalnya biasa saja, sekarang jadi menilai
saya negatif. Terus ujung-ujungnya menjelek-jelekkan saya di sosial media. Di
zaman Internet seperti ini, semua isu bisa dibuat. Saya juga nggak tahu siapa
yang bikin isu itu,” katanya (12/5/2015) lalu. Selain itu mungkin Emil telah membaca rilis Cyrus Network ttg nominator Gub.DKI Jakarta 2017-2021 yad
di 42 kecamatan, yaitu Ahok -35,5%, Tri
Rismaharini (37,2%) dan Emil yang hanya mencapai 10,4%.?, dalam arti kecil peluang Emil ikut Nyagub ke Jakarta nanti. Namun Emil sudah 'kadung kusut, buricak-burinyoy ;p
.
Ini
pembelajaran berharga kepada pihak-pihak yang selama ini ‘mengadu-dombakan’
Emil, Jokowi & Ahok. Dan saya berharap , jangan sampai nanti ada Turis Jerman lain yang bilang,
“...HOW THE MAN COULD BE PRESIDENT OR JAKARTA GOVERNOR WHILE HE CHEATED THE
BANDUNG PEOPLE ‘S - BAGAIMANA ORANG ITU BISA JADI PRESIDEN ATAU GUBERNUR
JAKARTA JIKA DI BANDUNG SAJA DIA DITIPU RAKYATNYA...”
.
Mari kita
dukung Emil untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Walikota Bandung. Jangan ‘seret-seret dia menjadi Gubernur DKI Jakarta,
Menlu RI pasca Reshuffle bahkan menjadi Capres 2019 yad. Kasihani Emil !
.
Agh,
Piyungan, Egh, Puyeng kepala barbie !
Cuussss...
>))))”>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar