Media Ummat Online

Media Ummat Online
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung". [Al-Imron:104]

Rabu, 04 Maret 2015

# HOW ARE U, MISTER PAULO !? #


Setelah Jokowi ‘keukeuh hendak mengeksekusi  mati para bandar narkoba termasuk yang dari Brazil,Presiden Brasil (Dilma Rousseff) pun memanggil pulang Dubes Brasil untuk Indonesia, Mister Paulo Alberto de Siveira (19/1/2015) lalu. Ini dilakukan terkait eksekusi mati terhadap warga negara Brasil Marco Archer Cardoso Moreira, gembong narkoba berusia 53 thn yang ditangkap thn.2003 lalu di Bandara Soeta, Cengkareng  dengan bukti  13,4 kg kokain didalam tas OR-nya.  Kemudian , 24 Feb 2015 Jokowi  pun menarik Dubes RI di Brazil, Toto Riyanto sebagai sikap balasan.
.
Itu ceritra politik, namun jika kita tanya pada hati Dubes Brazil yang  telah berada di Indonesia hampir 4 tahun lamanya ini pasti beliau (Paulo Alberto de Siveira ) tidak ikhlas. Karena selama di Indonesia dia dan keluarganya sudah menganggap Indonesia seperti kampung halamanya .
.
Semoga Mister Paulo memahami bahwa keputusan pahit ini tidak akan merusak hubungan baik,lahir-bathin kita semua. Karena setiap hari narkoba telah menewaskan 40-50 orang anak bangsa ini. Kalau pun Mario berdalih bahwa dia ‘dijebak’ mafia narkoba, namun dunia internasional harus tahu bahwa sampai saat ini ada  > 2,7 juta anak bangsa yg terjerat narkoba akut yang sulit disembuhkan.
.
Selain kematian , Narkoba  juga  berimbas pada  meningkatnya penderita HIV/AIDS . Sejak  thn.2000-2014, yang positif  hiv/Aids  > 150.030 orang, itu yang tercatat di Depkes RI bagaimana dengan yg  tidak?, penderita tertinggi yaitu di Papua (10.184), Jawa Timur (8.976), DKI Jakarta (7.477), Bali (4.261), Jawa Barat (4.191), Jawa Tengah (3.767), Papua Barat (1.734), Sulawesi Selatan (1.703), Kalimantan Barat (1.699) dan Sumatera Utara (1.573). Korban mayoritas berusia 20-29 tahun (32,9%) dengan media jarum suntik 14% (?) dan jumlah ODHA yang saat ini sedang direhab > 45.631 orang.
.
Semoga anda memahami bahwa ini memang pahit Mister Paulo, namun percayalah ‘akan indah pada waktunya, sebagaimana waktu itu anda bilang. “Bicara tentang hutan dan sepak-bola lebih asik daripada politik”, Insha Allah.
GodBless U & Family, Mister Paulo.

We’ll be there !
.
Selasa, 29 September 2012 lalu saya pernah singgah ke kantornya  di Gd.Mulia, Jakarta Pusat untuk sedikit pekerjaan, berikut  sebagian catatannya;
.
(1). Daripada urusan politik lebih baik bicara tentang hutan dan sepakbola, karena Indonesia dan Brazil mempunyai  SDA dan SDM yang sama tentang ini
.
(2). Hutan Brazil merupakan penghasil karet, timber, dan minyal palem dunia . Pada 2000-2010, 63% wilayah Brazil terdiri dari hutan  yang kaya akan produksi timber, karet, minyak palem, karbon pensil,  kacang Brazil dan beragam hasil tanam
.

(3).Dalam mencegah kerusakan hutannya, Brazil  (saat itu) tengah mempersiapkan sistem deforestasi dengan kemampuan tinggi yang disebut  ‘Imaging and Radar Deforestation Indicator (INDICAR).  Sistem ini akan menggunakan data dari satelit ALOS milik Badan Luar Angkasa Jepang , yang dilengkapi dengan dua radar. Yakni, radar jarak jauh dan radar pemantau >10 hektar lahan kritis disana. Satunya lagi adalah PRODES (Program to Calculate Deforestation in the Amazon ), satu program untuk menghitung deforestasi di hutan Amazon > 6,5 hektar
.
(4). Brazil merupakan negara terbesar kelima sedunia dengan luas mencapai 8.55 Juta km (hampir 60% luas Amerika Selatan dan merupakan negara terbesar benua). Bentuk negara Brazil adalah republic federal dan negara ini terdiri atas 26 negara bagian dan 1 distrik federasi. Brazil dibagi ke dalam Brazil Highlands, atau dataran tinggi, di sebelah selatan dan lembah sungai Amazon di sebelah utara yang mempunyai lebih dari 200 anak sungainya . 
.
(5). Konon,sungai Amazone  menurut suku asli  Amazone terbentuk karena bentukan lintasan ular raksasa Sucuriju gigante  (moyang ular Anaconda) yang panjangnya lebih dari 80 meter , diameter 80 cm dan berat > 5 ton .  Kesaksian Sucuriju ini spesies ular jaman prasejarah yaitu Gigantophis; ular purba 40 juta tahun lalu yang konon panjangnya > 300 meter dengan berat 25 ton (?). Panjang sungai Amazone > 6400 KM ,terpanjang kedua  didunia setelah Sungai Nil—Afrika > 6.505 KM
.
Marco Archer Cardoso Moreira
(6). Brazil juga pandai mempopulerkan budayanya, salah-satunya adalah Tari Samba, sehingga negara ini pun disebut juga sebagai ‘Negeri Samba.  Juga seni bela diri Capoeira  yang merupakan bela diri tradisional Brazil. Demikian dengan Sepak Bola,Brazil banyak melahirkan idola sepakbola dunia ,al; Pele (Edson Arantes Do Nascimento), Hilderaldo Luiz Bellini, Zico, Neymar, Ronaldinho, dsb

.
(7). Brazil memberikan prioritas pada kerjasama SelatanSelatan khususnya dengan negaranegara ASEAN. Sebagai sesama anggota G20, Brazil dan Indonesia juga memiliki peranan yang unik untuk memberi warna pembangunan dalam setiap kerjasama yang dijalankan
.
(8). Brazil adalah  bagian dari BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan)  negara bayang-bayang kekuatan ekonomi  dan militer besar yang membayangi  AS,Inggris , Italy dan Prancis  yang dibentuk thn.2006?, yang jelas Saat ini nilai kerjasama antara Indonesia dan Brazil mencapai US$ 3--4 milyar /tahun diantaranya; kopi, renewable energy, crude palm oil (CPO), tekstil/garmen, ban mobil, bola kaki, sepatu, serta pesawat baik untuk kebutuhan militer maupun komersial termasuk komponen dan maintanancenya.
.
(9). Brazil merupakan negara tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke-22 dengan pangsa ekspor hanya sebesar 0.97% dari seluruh ekspor produk nonmigas Indonesia. Produk ekspor utama ke Brazil adalah karet alam (15.36%), benang sintetis (9%), kendaraan bermotor dan komponennya (6.95%), benang tiruan (8.85%), minyak sawit (9.93%), minyak kelapa (9.83%) dan sepatu kulit (2.72%). Sedangkan komoditi yang diimpor Indonesia dari Brazil diantaranya adalah gula tebu (27.8%), kapas (18.22%), besi (12.26%), minyak kedelai (8.50%).
.
(10). Rencana pembelian altusista dari Brazil berupa  (sisa) 14 unit pesawat Super Tucano versi EMB-314/A-29B bikinan pabrikan Embraer asal Brasil  dari 16 unit akan dikaji ulang . Diperkirakan satu unit standar senilai Rp.81 milyar X 14 unit = Rp.1,296 trilyun. Bandingkan dengan harga 16 unit Sukhoi-SU.27-30 yang telah dibeli Indonesia thn.2013 dari Rusia > USD.1,7 millyar.
.
Ya, Politik itu memang pahit  dan lebih enak bicara Hutan dan Sepakbola. Kapan anda kembali ke Indonesia Mister Paulo Alberto de Siveira ?
We’ll be there !

..>))))”>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar