Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S
“JAKARTA IBARAT
TAMAN YANG PENUH
BUNGA “
.
Media Ummat :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan kemudian menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian
saling kenal-mengenal…..” (QS. Al-Hujurat: 13). Dalam keberagaman itu Allah memerintahkan manusia untuk
saling berlomba mengerjakan kebajikan. Berusaha untuk selalu terdepan dalam
menyebar kebaikan. Saling terlibat untuk terus aktif berbuat bersama mewujudkan
kemaslahatan bagi manusia lainnya dan seluruh semesta
.
Sebenarnya tidak sulit bagi Allah subhaanahu wata’ala untuk menjadikan semua manusia satu suku saja, atau satu bangsa saja. Dengan rupa yang sama, warna kulit yang sama dan bahasa yang sama. Tapi hal tersebut tidak Allah lakukan, karena justru akan menjauhkan manusia dari keindahannya. Allah SWT, Tuhan YME menciptakan bunga dalam aneka jenis dan warna agar terjadi keharmonisan & keragaman.Bangsa ini hidup dalam taman besar, itulah BHINEKA TUNGGAL IKA.
.
Itulah amanah Bung Karno dan para leluhur bangsa yang kemudian tertuang dalam 5 (lima) sila Pancasila. Sehingga kita diminta untuk selalu hidup dalam keragaman. Karena perbedaan keyakinan adalah takdir.
.
Jika saja Allah SWT, Tuhan YME - menciptakan semua satu, semua tampil seragam. Maka kehidupan itu demikian monoton & individualistis, kalau pun diciptakan beraneka ragam, warna, jenis & prilaku namun bukan kemudian semena-mena memaksakan kehendak dan inskonstitusi. Maka hancurlah Ke-Bhineka Tunggal Ika-an yg telah diwariskan leluhur. .
"..Saya prihatin jika masih ada sebagian masyarakat Jakarta yang mempermasalahkan tentang keragaman ini menjadi isu SARA. Berarti kita diajak hidup lagi dijaman jahiliyah.Padahal saat ini dan kedepan, Jakarta membutuhkan energi yang banyak untuk menyelesaikkan banyak masalah. Jakarta itu ibarat Taman Bunga, dan saya bertugas untuk menjaganya, Insya Allah ! "
.
"..Saya memang bukan warga Jakarta, tapi saya mendapat amanah untuk turut memikirkan dan membereskan Jakarta. Disitu ada kewajiban, kepercayaan dan ibadah. Saya bertekad untuk membantu
masyarakat Jakarta, para PNS DKI Jakarta,
Pemerintah Pusat dan siapapun yeng menginginkan
Jakarta lebih baik dalam segala hal dari masa pemerintahan sebelumnya. Maka dari itu saya juga mohon dukungan dan
kerjasama baik semua pihak untuk mewujudkan Ibukota Jakarta yang sejahtera,
aman, tidak individualistis dan mempunyai
semangat GOTONG ROYONG sebagaimana diajarkan agama masing-masing, amanah Bung
Karno, para leluhur dan amanah konstitusi kepada saya sebagai wakil gubernur
DKI Jakarta thn.2014-2017, Insya Allah...".
Sebenarnya tidak sulit bagi Allah subhaanahu wata’ala untuk menjadikan semua manusia satu suku saja, atau satu bangsa saja. Dengan rupa yang sama, warna kulit yang sama dan bahasa yang sama. Tapi hal tersebut tidak Allah lakukan, karena justru akan menjauhkan manusia dari keindahannya. Allah SWT, Tuhan YME menciptakan bunga dalam aneka jenis dan warna agar terjadi keharmonisan & keragaman.Bangsa ini hidup dalam taman besar, itulah BHINEKA TUNGGAL IKA.
.
Itulah amanah Bung Karno dan para leluhur bangsa yang kemudian tertuang dalam 5 (lima) sila Pancasila. Sehingga kita diminta untuk selalu hidup dalam keragaman. Karena perbedaan keyakinan adalah takdir.
.
Jika saja Allah SWT, Tuhan YME - menciptakan semua satu, semua tampil seragam. Maka kehidupan itu demikian monoton & individualistis, kalau pun diciptakan beraneka ragam, warna, jenis & prilaku namun bukan kemudian semena-mena memaksakan kehendak dan inskonstitusi. Maka hancurlah Ke-Bhineka Tunggal Ika-an yg telah diwariskan leluhur. .
"..Saya prihatin jika masih ada sebagian masyarakat Jakarta yang mempermasalahkan tentang keragaman ini menjadi isu SARA. Berarti kita diajak hidup lagi dijaman jahiliyah.Padahal saat ini dan kedepan, Jakarta membutuhkan energi yang banyak untuk menyelesaikkan banyak masalah. Jakarta itu ibarat Taman Bunga, dan saya bertugas untuk menjaganya, Insya Allah ! "
.
"..Saya memang bukan warga Jakarta, tapi saya mendapat amanah untuk turut memikirkan dan membereskan Jakarta. Disitu ada kewajiban, kepercayaan dan ibadah. Saya bertekad untuk membantu
.
Para hadirin yang jumlahhnya lebih dari 300 orang pun bertepuk-tangan dan sebagian malah ada yg berdiri (standing-Applaus). Djarot yang sederhana dalam prilaku dan tutur-kata telah berpamitan kepada keluarga besar masyarakat Jawa Barat untuk mulai bekerja di Jakarta. Dan kami, Media Ummat , Koran Jokowi , Kampoeng Jokowi Cibubur, SBSI – Serikat Buruh Seluruh Indonesia, UniPro Mandiri, YHI-Yayasan Hortikultura Indonesia W L J (Wira Lentera Jiwa), Koran Maritim, KPP-KBB, Koran Reformasi, Koran Environment dan semua relawan akanberdiri didepan bersama Djarot (Drs. Djarot Syaiful Hidayat, mantan walikota Blitar thn.2000-2010) kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962) untuk bersama
.
‘MEMBERESKAN BENANG KUSUT DI JAKARTA !!,,.... demikian kutipan wawancara dan liputan khusus saat silahturahmi dengan beliau
di kediamannya, Raffles Hill, Cibubur (Sabtu,20/12) pkl.19.00-22.00. *Tim MU; @rief, Denny chua, Andi NPF.Paraga, Peter Chin, Netty C, Ahong, & Rinny
Tidak ada komentar:
Posting Komentar