Media Ummat : Berbahagialah kalian yang lahir dan
yang saat ini sedang perduli dengan
tanah/Bumi SILIWANGI (Parahyangan), khususnya Lembang, Bandung. Karena di
Lembang banyak ceritra manis dan sejuta mistis. Diantaranya Lembang sebagai basis
dan benteng terakhir tentara Belanda & Jepang saat hendak meninggalkan Bumi Pertiwi , khususnya dari Bumi SILIWANGI ini. Check
it dot.
Jepang demikian murka saat Amerika dan sekutunya
(Inggris, Australia & Belanda) menghalangi
masuk Asia Tenggara. Maka tgl. 7
Desember 1941 dengan komando Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut
Jepang yang dikenal sebagai ‘Admiral
dingin’ serta merta mengerahkan 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak
serta lebih dari 1.400 pesawat tempurnya menggempur basis Armada Pasifik
Amerika Serikat di Pearl Harbor , Hawaii. ‘Bluum, dan Lebih dari 2.330 serdadu
Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka.
Setelah sukses ‘memalukan Amerika,
Jepang pun berniat merebut Hindia-Belanda.
Kembali Adminar itu pun mengerahkan 11
Divisi Infantri , 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Singapore, Birman, Malaysia dsb pun takluk. Diwaktu
yang bersamaan pula Jepang pun diperiode
tgl.10 Januari – 24 February 1942 berhasil ‘menguasai ;Tarakan,Kaltim ,
Balikpapan , Kendari, Sulteng , Ambon , Makasar , Banjarmasin , Bali dan Timor Timur.
Hitoshi Imamura |
Tanggal 28 Februari 1942, Tentara ke 16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat ; Banten, Eretan Wetan (Indramayu,
Jabar) dan Kragan, Jawa Tengah- ,
Belanda pun ‘kocar-kacir apalagi setelah
Jepang menguasai Pangkalan Udara Belanda di Kalijati,Subang.
Dan sejak itu pula hingga tgl.5 Maret 1942, Belanda
yang dibantu Inggris,AS dan Australia > 40.000 prajurit di bawah komando pasukan
sekutu yang markas besarnya di Lembang,Bandung dipimpin Letjen H. Ter Poorten
dari Tentara Hindia Belanda (KNIL) melakukan perlawanan, tidak terhitung berapa
jumlah tewas dan luka diantara mereka .
Letjen H. Ter Poorten |
Belanda dan sekutu memang tidak bisa tidur nyenyak,
apalagi setelah Let.Jend. Hitoshi Imamura memerintahkan Detasemen
Syoji dengan kekuatan 5.000 prajurit dibantu 3.000 prajurit di Kalijati, Subang ditugasi untuk merebut Kota Bandung dengan
terlebih dahulu ‘’melumpuhkan Belanda di sepanjang Bandung Utara (Ciater, Lembang dsb) . Akibat serbuan itu tentara
Belanda banyak yang bertahan di GOA
BELANDA, Lembang sebagai pertahanan terakhirnya.
Setelah Jakarta, Bogor dan sekitarnya dikuasai Jepang, 5 Maret 1942. Maka Pada 6
Maret 1942, Panglima Angkatan Darat Belanda Let.Jend. Ter Poorten memerintahkan
Komandan Pertahanan Bandung May.Jend. J. J. Pesman agar tidak ‘melawan’ Jepang dan tidak mengadakan
pertempuran di Bandung karena banyak penduduk sipil, juga dia memerintahkan agar berdamai dengan
Jepang. Wkkk..
Pada 9 Maret
1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama
Let.Jend. Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke
Kalijati dan dimulai perundingan antara Pemerintah India Belanda dengan pihak
tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura
menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa
syarat. Dan, Belanda pun keok.
Prajurit
Belanda disekitar Lembang pun secara perlahan meninggalkan Bandung, termasuk
mereka yang bertahan di GOA BELANDA, Lembang dan sekitarnya. Juga saat Jepang
kalah perang, mereka pun tinggalkan GOA JEPANG di Lembang dsb.
Sayang kami
tidak mendapat data kongkrit berapa korban penduduk Lembang yang ‘gugur saat
bekerja sebagai pembuat ke-2 Goa tersebut mereka yang gugur dikala bertempur.
Apapun, kami berdoa semoga mereka dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya
dan diberikan kesehatan dan rejeki halal bagi para keluarga yang
ditinggalkannya. Alfatihah. Aamiin Yarabil’alamiin.
..
Atas
perjuangan masyarakat dan tentara SILIWANGI, khususnya warga LEMBANG itulah, maka kami, Media Ummat menanam 3.000
pohon jabon sebagai “tanda bakti dan bukti” kami cinta LEMBANG, yang merupakan bagian dari
Bumi SILIWANGI.
2.000 pohon
jabon kami tanam Minggu, 31 Januari 2015 di Desa Gudang Kahuripan, dan 1.000
pohon lainnya kami tanam di Desa Cijeruk, Sabtu.9 Mei 2015 lalu. Dan Kami akan
menanam terus sesuai kemampuan kami, Insha Allah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar