.
Yuni Shara &
Sarah Azhari adalah dua wanitta seksi Indonesia yang pasti banyak disukai pria.
Tapi bagaimana dengan SARA?, SUKU-AGAMA-RAS & ALIRAN?, bagi manusia
Indonesia modern yang mencintai ‘kenyamanan dan ketentraman hidup dalam
perbedaan keyakinan , ini menjadi hal
yang menakutkan. Karena tidak diajarkan dalam PANCASILA . SARA ibarat vampire yang sudah dikubur dalam-dalam di bumi
pertiwi ini, yang Demi Tuhan, Demi Allah SWT tidak ada manfaatnya kepada seseorang yang ‘membangunkannya
khususnya di Bumi Pertiwi yang sedang membangun dari kehancuran dahsyat selama ini.
.
Tidak bisa diabaikan, isu SARA demikian lekat saat Rezim Orde Baru, yang kebetulan dipimpin oleh H.Suharto, entah sengaja atau tidak namun kemudian (dianggap) sebagai bagian dari strategi managemen konflik yang dikembangkan Rezim untuk dapat menguasai pemerintahan dalam satu kekuasaan ( Single Majority ) .
.
Berpijak pada alasan pengalaman masa lalu ( sengaja dibuat/by design? ) yaitu dahsyatnya pemberontakan PKI 1965, Rezim ini melalui MPR yang saat itu bisa dikuasainya mengubah dari “ Pancasila sebagai Wadah Ideologi Bangsa” menjadi “ Satu-satunya Ideologi Bangsa dan menjadi sumber dari segala sumber Hukum yang berlaku di Indonesia”.
Tidak bisa diabaikan, isu SARA demikian lekat saat Rezim Orde Baru, yang kebetulan dipimpin oleh H.Suharto, entah sengaja atau tidak namun kemudian (dianggap) sebagai bagian dari strategi managemen konflik yang dikembangkan Rezim untuk dapat menguasai pemerintahan dalam satu kekuasaan ( Single Majority ) .
.
Berpijak pada alasan pengalaman masa lalu ( sengaja dibuat/by design? ) yaitu dahsyatnya pemberontakan PKI 1965, Rezim ini melalui MPR yang saat itu bisa dikuasainya mengubah dari “ Pancasila sebagai Wadah Ideologi Bangsa” menjadi “ Satu-satunya Ideologi Bangsa dan menjadi sumber dari segala sumber Hukum yang berlaku di Indonesia”.
.
TAP MPR ini pula
yang dijadikan pijakan untuk menghapus kekuatan politik berbasis Ideologi
Primordialistik menjadi kekuatan politik berbasis program aspiratif, sehingga
hanya ada dua Partai Politik ( PPP & PDI) dan satu Golongan ( Karya )
sebagai wadah aspirasi politik Warga Negara.
.
Rezim ini juga menyadari benar bahwa dihilangkanya wadah aspirasi politik berbasis Ideologi ( Primordialistik ) dengan ditetapkannya azas tunggal ini akan menimbulkan gejolak ( sengaja ditumbuhkan? ) yang kemudian dikendalikan dengan mengembangkan managemen konflik menjadi isu SARA.
.
Stigma-stigma “ PKI “ bagi gerakan tuntutan keadilan yang mewadahi aspirasi rakyat akar rumput ( yang dikenalkan dengan ekstrim kiri ) dan “SARA” dikumandangkan bagi gerakan tuntutan keadilan bagi umat Islam ( disebut ekstrim kanan ).
.
SARA sebenarnya adalah satu strategi managemen konflik yang di kembangkan Rezim yg sebetulnya malah ANTI PANCASILA!?.
.
Rezim ini juga menyadari benar bahwa dihilangkanya wadah aspirasi politik berbasis Ideologi ( Primordialistik ) dengan ditetapkannya azas tunggal ini akan menimbulkan gejolak ( sengaja ditumbuhkan? ) yang kemudian dikendalikan dengan mengembangkan managemen konflik menjadi isu SARA.
.
Stigma-stigma “ PKI “ bagi gerakan tuntutan keadilan yang mewadahi aspirasi rakyat akar rumput ( yang dikenalkan dengan ekstrim kiri ) dan “SARA” dikumandangkan bagi gerakan tuntutan keadilan bagi umat Islam ( disebut ekstrim kanan ).
.
SARA sebenarnya adalah satu strategi managemen konflik yang di kembangkan Rezim yg sebetulnya malah ANTI PANCASILA!?.
.
Waktu lalu,
tepatnya sekitar bulan Februari 2016. Letjen TNI (Pur.) Johannes Suryo Prabowo, mantan wakil kepala staf
angkatan darat (Wakasad) dan mantan kepala staf umum (Kasum) TNI , yang juga
timses Prabowo saat Pilpres 2014 lalu, dalam status Facebooknya menulis “Man-teman … Terutama #TemanAhok … Kalau
sayang dgn teman2 atau sahabat dari etnis Tionghoa, tolong diingatkan agar
jangan ada etnis Tionghoa yg “sok jago” ketika berkuasa atau dekat dengan
penguasa. Kesian kan Tionghoa lainnya yg baik2 dan/atau yg miskin, kalo ada yg
mau mbantai atau menjarah, mereka kan gak bisa kabur ke luar negeri Tolong jaga Bhinneka Tunggal Ika
dan sama-sama membangun HARMONI DALAM KEBERAGAMAN. JSP #SaveNKRI”
.
Dan akhir Maret 2016 ini, beredar pula cuitan Dr. Yusron Ihza Mahendra, LL.M. Adik kandung Prof.Yusril
I.Mahendra. Dimana Yusron juga adalah
mantan penasehat khusus Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Republik IndonesiaBidang Kerjasama
Ekonomi dan Perdagangan Wilayah Asia Timur, mantan Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) thn.
2005-2010 , mantan Wakil Ketua Umum thn. 2009-2014, mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan thn.2004-2009 dan mantan Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang
(2004-2009). Yang sejak tanggal 24 Desember 2013, Yusron dilantik menjadi Duta Besar RI untukJepang era Presiden SBY.
.
Cuitan Yusron, yang masih menjabat sebagai Duber RI
untuk Jepang ini berisi, “ Mohon Ahok tdk arogan dlm memerintah. Kasihan dgn
Cina2 lainnya yg miskin, baik & tdk salah jk mrk jd korban “
.
Sebagai ideologi, Pancasila telah
mencapai posisi puncak pada tanggal 30 September 1960, bersamaan dengan pidato
Presiden Sukarno di depan Sidang Umum PBB ke-15. Naskah pidato Bung Karno
begitu termasyhur dengan judul megah: “To Build the World Anew”, membangun
tatanan dunia yang baru berdasarkan Pancasila. Dalam kesempatan itu, dengan
sangat fasihnya, Bung Karno mengupas satu demi satu Pancasila dan penafsiran
serta pemaknaannya. Dunia pun berguncang menerima PANCASILA, mereka
standing-applaus sesudahnya. Dada Bung Karno ‘menggelegak karena kebanggaannya
mengantar Indonesia ketingkat Internasional.
.
Kini, di era
INDONESIA HEBAT. Tinggallah kita, juga kalian, untuk selalu meresapi, memaknai
& mengamalkannya dalam tata
kehidupan sehari-hari. Termasuk, tentu saja, bagi mereka para kaum (yang mengaku intelektual) , tanpa kompromi.!!
PERTANYAANNYA ;
JIKA SAAT INI ADA
YANG MULAI ‘BERMAIN SARA, SIAPAKAH
MEREKA?, MENGAPA MENGINGKARI PANCASILA ?, ATAU MUNGKIN MEREKA KURANG PIKNIK?
(Foto.Repro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar