
.
Ciung Wanara memerintah selama kurang lebih 44 tahun, dengan wilayah pemerintahannya antara daerah Banyumas, Purwekerto dan seluruh wilayah aliran sungai Citarum, Kerawang Jawa Barat. Maka bolehlah disebut menguasai hampir ½ lebih Pulau Jawa. Adapun saudara se-ayah, Hariang Banga yang kemudian disebut sebagai moyang ‘Orang Jawa dan melahirkan Raja dan kerajaan Majapahit pun demikian. Mereka bersatu mempertahankan TANAH/PULAU JAWA. Bukan dengan peperangan namun dengan pembangunan & kemakmuran rakyatnya.
Ciung Wanara memerintah selama kurang lebih 44 tahun, dengan wilayah pemerintahannya antara daerah Banyumas, Purwekerto dan seluruh wilayah aliran sungai Citarum, Kerawang Jawa Barat. Maka bolehlah disebut menguasai hampir ½ lebih Pulau Jawa. Adapun saudara se-ayah, Hariang Banga yang kemudian disebut sebagai moyang ‘Orang Jawa dan melahirkan Raja dan kerajaan Majapahit pun demikian. Mereka bersatu mempertahankan TANAH/PULAU JAWA. Bukan dengan peperangan namun dengan pembangunan & kemakmuran rakyatnya.
..
Pada tahun 783, konon Ciung melakukan “Manurajasuniya”
yakni mengakhiri hidupnya dengan bertapa , meninggalkan keduniawian untuk
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa di Bojong Galuh Karangkamulyan, yang
sekarang terletak di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis yang dulunya
bernama Kabupaten Galuh.
.
“Tidak ada makam Ciung Wanara, karena beliau ‘Ngahiyang
(menghilang) atas ijin Allah SWT. Kalau pun ada itu palsu. Sebagaimana kemudian
terjadi pada PRABU SILIWANGI. Ciung memang nenek moyang ‘urang Sunda. “, tegas Wa
Acek salah-satu juru-kunci situs Ciung Wanara kepada kami (Minggu,16/8) lalu
Ciung Wanara memang
nenek moyang ‘Urang Sunda yang kemudian melahirkan Raja-Raja dan Kerajaan
Sunda antara tahun 932 dan 1579 Masehi yang
mencakup; Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Banten, Lampung, hingga sebagian Sumatera Selatan. Bahkan dibeberapa refrensi disebut pengaruh ekonomi dan militernya juga
hingga kerajaan Inggris, Perancis,
China, Portugis dsb. Salah satu bentuk kerjasama dengan Portugis adalah adanya
perjanjian SUNDA-PORTUGIS tahun 1522, sehingga bermunculanlah
pembangunan benteng dan gudang di
pelabuhan Sunda-Kelapa. Sebagai
imbalannya, Portugis memberikan bantuan
militer kepada Kerajaan Sunda dalam menghadapi serangan dari pihak ‘musuh termasuk; Demak, Cirebon, Banten dsb.
.
Sri Baduga Maharaja atau Jayadewata alias PRABU SILIWANGI adalah Raja Sunda ke 35 dari 40 raja dengan
nama Kerajaan PAJAJARAN yang beribukota di Pakuwan,Bogor, Jawa Barat selama 39
tahun (1482-1521), yang kini kemudian disebut KEBUN RAYA BOGOR (?)
.
Dalam beberapa versi
disebut bahwa PRABU SILIWANGI menolak
masuk agama Islam, padahal sesungguhnya sejak jauh hari , khususnya saat menikahi Nyai Subang Larang (Nyai
Subang Karancang) putri Ki Gedeng Tapa
(penguasa Syahbandar Muara Jati Cirebon & pemilik Pesantren Syekh Quro, Cirebon) sekitar tahun 1422 M, atau
22 tahun sebelum PRABU SILIWANGI menjadi
Raja Pajajaran beliau telah masuk Islam.
.
Saat itu beliau masih bernama RADEN PAMANAH RASA karena
kecantol oleh kecantikan Nyai Subang Larang yang juga pembaca Al quran (qori)
terindah dijamannya beliau berniat menikahinya. Padahal beliau awalnya diminta
sang ayah (Prabu Angga Larang) untuk menutup pesantren Quro
yang dianggap membahayakan kerajaannya.
.
Dalam beberapa versi
disebut sang Ayah membekali anaknya itu dengan pengawalan prajurit-prajurit
tangguh juga ada pasukan gajah siluman diantaranya. Rupanya kecantikan dan
kemahiran membaca Al Quran Nyai Subang larang yang membuyarkan konsentrasinya
untuk menutup paksa Pesantren tsb. Singkat ceritra, mas kawin yang diminta oleh
Mertua dan calon istri berupa; Satu, ia harus masuk Islam dengan membaca DUA
KALIMAT SYAHADAT. Dan syarat kedua, ia harus menyediakan Lintang Kerti Jejer Seratus (Tasbeh) yang harus ia dapat langsung dari ke Mekah. Ke-dua
syarat itu disanggupi. Dan resmilah mereka menikah degan cara Islam.
.
Direferensi lain disebut
juga bahwa saat beliau menjadi Raja Pajajaran dengan gelar PRABU SILIWANGI
usianya antara 18-20 tahun. Berarti
beliau (PRABU SILIWANGI) adalah Raja Sunda termuda diantara ke-40 raja Sunda
lainnya, dan Raja Sunda pertama yang menganut Islam. Wallahualam Bishowab.
.
Semoga banyak manfaat atas Napak Tilas Diri kami ini, tentunya banyak ketidak-sempurnaan didalamnya. Mohon maaf lahir bathin. Wassalamualaikum wrwb.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar